Suara.com - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih merahasiakan enam nama bakal calon gubernur Jakarta periode 2017 - 2022 yang direkomendasikan kepada Megawati Soekarnoputri. Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan partai akan mengumumkan dalam waktu dekat.
"Oh partai masih godok, kemarin kami sudah umumkan yang ikut psikotes tetap harus diberikan hasilnya seperti apa," kata Djarot usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembelian tanah di Cengkareng, Jakarta Barat, di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2016).
"Nah, dari psikotes juga disampaikan ada enam yang penuhi syarat, tapi keputusan belum karena melihat dinamika yang ada," Djarot menambahkan.
Djarot merupakan salah satu nama dari internal PDI Perjuangan yang masuk daftar bakal calon gubernur. Namun, apakah namanya masuk dalam enam nama yang diusulkan kepada Megawati, Djarot belum tahu.
"Kalau saya dari internal pasti ada, lah, yang diajukan oleh internal kan saya dan Pak Boy Sadikin. Sekarang lagi dibahas berbagai kombinasi dan kemungkinan karena yang bisa ajukan sendiri, kan, PDIP," ujar Djarot.
Djarot menandaskan bahwa keputusan mengenai siapa tokoh yang diusung PDI Perjuangan ada di tangan Megawati. Ketua umum, katanya, memiliki hak prerogatif untuk memilih.
"Dalam pilkada untuk provinsi memang ketum (Megawati) punya hak, apalagi di DKI Jakarta. Tapi kita lihat prosesnya seperti apa, bahwa beliau punya hak prerogatif dan itu diatur dalam anggaran dasar partai," ujar Djarot.
Semua pengurus DPP PDI Perjuangan yang diwawancarai wartawan kompak merahasiakan enam nama bakal calon yang disetorkan Megawati.
Muncul pertanyaan, apakah nama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masuk daftar, mengingat di pilkada tahun 2012, PDI Perjuangan mengusungnya.
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengonfirmasi nama Ahok tak ada dalam daftar yang direkomendasikan DPP ke Megawati.