Pemerintah Tawarkan Amnesti untuk Sisa Anak Buah Santoso

Kamis, 21 Juli 2016 | 14:33 WIB
Pemerintah Tawarkan Amnesti untuk Sisa Anak Buah Santoso
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan merangkap Ketua Komisi Kepolisian Nasional Luhut Binsar Panjaitan. [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah meminta 19 anak buah gembong teroris Santoso alias Abu Wardah untuk menyerahkan diri. Sebab, ada tawaran pemberian pengampunan hukuman atau amnesti. Sebanyak 19 anak buah Santoso ini diduga masih berada di Pegunungan Tambrana, Poso, Sulawesi Tengah.
 
"Kalau dia turun, ya kita pertimbangkan untuk kita berikan pengampunan. Karena itu juga warga negara Indonesia," kata Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (21/7/2016).
 
‎Luhut menambahkan, dalam menangani terorisme seperti ini ada dua langkah yang bisa dilakukan, yaitu soft approach dan hard approach. Salah satu cara soft approach yaitu dengan memberikan amnesti. Hal ini seperti yang dilakukan pada pimpinan separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Din Minimi.
 
"Kalau kayak Santoso ditembak mati kan karena dia tidak bisa dilakukan soft approach," kata Luhut.
 
‎Sementara itu, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan dengan adanya tawaran amnesti ini, sisa kelompok Santoso yang masih berkeliaran bisa menyerahkan diri. Namun, kalau tidak, Sutiyoso mengancam pemerintah bisa melakukan tindakan tegas untuk pemberantasan teroris.
 
"Kita akan berlakukan dengan baik kalau mereka menyerah, tapi kalau mereka tidak mau ya sudah kita lakukan hard power," kata Sutiyoso.
 
Sebagaimana diketahui, Pimpinan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso dipastikan tewas setelah terlibat baku tembak dengan petugas Operasi Tinombala di hutan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016). Operasi Tinombala sendiri merupakan operasi gabungan antara TNI-Polri yang ditugaskan pemerintah untuk menghancurkan jaringan kelompok teroris yang dipimpin Santoso. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI