Seperti biasa, kalau ada acara di Istana, selain meliput acara utama, saya selalu memotret interaksi para menteri dan pejabat untuk dijadikan foto feature dan bisa dikaitkan dengan isu-isu terkini. Misal, kemarin di acara uang sama saya juga memotret Kapolri Tito Karnavian yang berbincang dengan Wakapolri Budi Gunawan dan berdampingan dengan pimpinan KPK Basaria Panjaitan, namun yang saya harapkan tidak kunjung datang, karena Basaria tidak ikut berbincang. Padahal bagus kalau antara pimpinan KPK dan pimpinan Polri terlihat mesra.
Setelah itu saya lihat Bu Susi lagi bongkar-bongkar tas dan Ahok terlihat berbicara ke Bu Susi dan akhirnya mendekat. Sebagai jurnalis insting saya terpancing, saya mulai memotret perbincangan itu sampai Susi mengepalkan tinju ke arah Ahok.
Seusai acara saya bertanya langsung ke Bu Susi "Bu, tadi seru banget ngobrolnya sama Pak Ahok, ngobrolin apa bu?" Susi jawab "O, saya komplain sama dia, di Jakarta susah banget tempat merokok."
Foto itu diambil sebelum acara pelantikan Kepala BNPT dan Kepala BPOM kan ya?
Betul. Tepatnya saat menunggu kehadiran Presiden.
Apakah foto yang bisa bikin heboh dan jadi ide tulisan orang lain jadi kebanggaan tersendiiri?
Bangga dengan karya kita sendiri itu wajib. Meski karya kita itu bikin heboh atau tidak. Setiap orang pasti selalu bersungguh-sungguh dalam berkarya dan selalu berusaha menampilkan karya terbaik.
Setelah foto Menteri Susi dan Gubernur Ahok jadi viral dan heboh, apakah Anda dapat tekanan dari Istana atau ditelepon orang atau semacamnya?
Nggak ada. Namun, sebaiknya netizen selalu mencantumkan kredit foto: Media Indonesia/Panca Syurkani sebagai bentuk menghargai karya saya.