Suara.com - Sebelum operasi pemisahan perut bayi kembar siam bernama Safira dan Saqira yang dempet (conjoined twin omphalagus), tim medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, melakukan pemeriksaan secara intensif. Direktur Utama RSCM Soejono menjelaskan pemeriksaan menduduk peran penting untuk memastikan apakah organ tubuh lainnya berdempetan atau tidak.
"Pasien masuk ke RSCM setelah pemeriksaan, untuk meyakinkan dempetnya itu bersangkutan paut dengan organ apa saja, penempelan seluas apa penting untuk proses pengelolaan, jangan sampai prosesnya nanti kurang tepat," ujar dokter Soejono di RSCM, Kamis (21/7/2016).
Soejono menambahkan secara metabolisme struktur darah bayi Safira dan Saqira aman untuk tindakan operasi. Meski demikian, sebelum operasi dilakukan, kondisi psikologis mereka harus dijaga dengan baik.
"Secara metabolisme, struktur darah cukup aman untuk dilakukan tindakan, karena gimana pun operasi itu stressor fisik, psikologis buat pasien untuk keluarga semua itu harus dikelola dengan baik," katanya.
Dokter Soejono menjelaskan pada keadaan awal, bayi kembar tersebut belum kuat untuk menjalani operasi pemisahan fisik. Itu sebabnya, perlu perawatan dan optimalisasi.
"Pertama kalau diterima struktur dan secara berat badannya belum mencukupi untuk dinyatakan kuat untuk menjalani stressor-stressor tersebut menjalani pengobatan dalam tindakan operasi, sehingga harus dirawat dikelola dibetulkan kondisi psikologis yang belum cukup untuk proses operasi," kata Soejono.
Setelah optimalisasi, kini berat badan bayi bertambah dari 3,8 kilogram menjadi hingga 10,5 kilogram.
"Berat badannya harus dinaikkan, karena status gizi dan nutrisi harus optimal untuk menjalani tindakan operasi," kata dia.
Dokter Soejono mengatakan proses operasi pemisahan bayi kembar siam butuh ketelitian tingkat tinggi.
"Satu hal penting kehatian-hatian ekstra tinggi, karena proses penyatuannya itu sampai ke daerah hati. Hati itu organ tubuh yang sangat kaya pembuluh darah, mempunyai fungsi metabolisme yang sangat tinggi untuk tubuh. Oleh Karena itu ini harus sangat hati-hati," kata dia.
Operasi pemisahan perut dempet Safira dan Saqira dilakukan hari ini. Safira dan Saqira merupakan anak pasangan suami istri Sulindri (38) dan Amrullah Yuzandi (40) yang lahir pada 3 Maret 2016 di Rumah Sakit Kepahiang, Bengkulu. Setelah itu, dirujuk ke RS M. Yunus Bengkulu dan selanjutnya dibawa ke RSCM.