Ulama Arab Saudi Haramkan "Pokemon Go"

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2016 | 21:59 WIB
Ulama Arab Saudi Haramkan "Pokemon Go"
Pokemon Go dimainkan di dalam ponsel pintar (Reuters/Sam Mirkovich).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis ulama tertinggi di Arab Saudi kembali memfatwakan bahwa permainan Pokemon haram untuk dimainkan.

Media setempat pada Rabu (20/7/2016) melaporkan, meski demikian, Sekretariat Jenderal Majelis Ulama Senior tidak menyebutkan secara tegas permainan Pokemon GO, yang digandrungi anak muda dari berbagai penjuru dunia saat ini. Pada 15 tahun lalu, lembaga itu memutuskan bahwa permainan kartu Pokemon juga haram.

Permainan Pokemon GO dari Nintendo, yang mengharuskan pengguna berjalan kaki mencari tokoh kartun Pokemon melalui layar telepon pintar, menjadi aplikasi sangat terkenal di dunia.

Menurut majelis ulama Arab Saudi, perubahan hewan dalam permainan Pokemon --untuk memperoleh kekuatan tertentu-- mengandung penyesatan karena mempromosikan teori evolusi alam.

"Adalah hal sangat mengejutkan bahwa kata 'evolusi' keluar begitu banyak dari mulut anak-anak," kata fatwa majelis ulama Arab Saudi.

Mereka juga mengatakan bahwa permainan Pokemon mengandung hal lain, yang dilarang dalam Islam, seperti, "penyekutuan Tuhan dengan adanya dewa, perjudian -yang dilarang dalam al Quran- dan pemujaan berhala".

Fatwa itu menambahkan bahwa lambang dalam permainan Pokemon juga memromosikan agama Shinto dari Jepang, Kristen, Freemansori, dan "Zionisme global".

Di Arab Saudi, bioskop adalah hal terlarang. Perempuan juga tidak diperkenankan mengikuti perlombaan olah raga karena berdosa.

Ulama dalam majelis di Arab Saudi menilai bahwa tokoh dalam Pokemon --yang harus dicari oleh pengguna dengan berjalan kaki-- adalah berhala baru, yang berpeluang menyekutukan Tuhan.

Mereka berpendapat bahwa permainan itu akan membawa Arab Saudi kembali ke masa jahiliyah pra-Islam yang tidak bertuhan. Beberapa ulama bahkan menyatakan patriotisme kepada negara sebagai salah satu bentuk penyembahan terhadap berhala.

Secara umum, negara-negara Timur Tengah memang dikenal khawatir oleh penggunaan media sosial oleh kalangan muda yang semakin marak. Pemerintah di Kuwait dan Mesir sudah memperingatkan adanya potensi bahwa para pengguna Pokemon GO akan mengarahkan telepon pintar mereka ke lokasi-lokasi terlarang seperti istana negara, masjid, fasilitas minyak dan pangkalan militer. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI