Pengamanan yang lebih ketat dari biasanya di Balai Kota DKI Jakarta dipastikan bukan karena adanya teror bom. Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Agustino Dharmawan mengatakan pengamanan di perketat lantaran menjelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Saat ini pengunjung maupun awak media yang ingin melakukan peliputan di kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus diperiksa tasnya oleh pengamanan dalam.
"SOP-nya begitu, situasinya itu menjelang pemilu kita meningkatkan pengamanan sampai seterusnya. Jadi bukan karena adanya ancaman (bom)," kata Agustino di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Agustino juga menjelaskan saat ini tidak sembarang mobil pribadi boleh masuk ke kawasan kantor Ahok. Mereka akan terlebih dahulu diperiksa barang bawaannya.
"Jadi lawang yang dibuka Merdeka Selatan hanya lawang 3 itupun harus diperiksa, hanya mobil beberapa yang bisa masuk, kita batasi," ujarnya.
Tak hanya itu, pengunjung atau PNS yang ingin ke Balai Kota dari gedung DPRD DKI Jakarta juga harus menjalani sejumlah pemeriksaan yang dilakukan oleh pengaman dalam.
"Jadi yang dari Kebon Sirih ke Balai Kota kita perketat, alasannya karena disana itu pengamannya dari DPRD tidak begitu ketat. Gitu saja. Kami menjalankan SOP sebatas itu saja," ucap Agustino.
Pengawasan yang akan diperketat ini dikatakan Agustino akan diberlakukan seterusnya selama jam kantor dan pulang kantor termasuk pada saat wisata Balai Kota yang dibuka pada akhir pekan. Ia juga membantah pengamanan ini diperketat lantaran intruksi dari Ahok.
"Muali hari ini dan seterusnya akan begitu di cek tas tasnya. Jadi setiap hari. Kita lihat nanti sampaikannya, apakah sampai selesai pilkada lihat nanti," katanya.