Suara.com - Game Pokemon Go disinggung dalam Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (20/7/2016). Rapat kali ini sendiri sebenarnya beragendakan persetujuan sembilan orang komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang baru selesai dilakukan fit and proper test oleh Komisi I DPR RI.
Adalah politisi Demokrat Ruhut Sitompul yang menyinggung soal Pokemon Go. Menurutnya, Komisioner KPI mestinya harus bisa membedakan antara berita dan promosi. Pasalnya, hal ini menurut Ruhut terjadi pada berita Pokemon Go yang malah menjadi ajang promos gratis. Padahal, kata dia, permainan virtual ini belum resmi diluncurkan di Indonesia.
"Tolong saya sampaikan kepada yang memberitakan harus sadar, waspada. Contohnya Pokemon, tiap hari pokemon diberitakan. Padahal ini belum di-launching tapi diberitakan, jadi semuanya penasaran," kata Ruhut dalam rapat.
Dalam rapat ini, sembilan Komisioner KPI disetujui oleh rapat paripurna. Namun, Politikus Nasdem Akbar Faisal sempat memberikan interupsi setelah Fadli Zon mengetuk palu rapat untuk persetujuan.
"Saya nggak akan mencampuri apa yang sudah dilakukan Komisi I. Namun, ijinkan saya sampaikan beberapa kegelisahan kita," kata Akbar.
"Sembilan komisioner KPI kita pada periode lalu sangat mengecewakan karena memojokan ruang publik. Karenanya, bapak-ibu dipilih DPR tidak hanya sebagai anggota KPI, tapi untuk selamatkan ruang publik kita. Jangan lakukan kesalahan yang sama. Selamatkan anak-anak kami. Selamat ruang publik kita. Ini soal konten," tambah Anggota Komisi III ini.
Kesembilan nama komisioner KPI yang disetujui Rapat Paripurna hari ini, adalah;
1. Agung Suprio
2. Dewi Setryani
3. Hardly Stefano Fenelon Pariela
4. Mayong Suryo Laksono
5. Nuning Rodiyah
6. Obsatar Sinaga
7. Sudjarwanto Rahmanto Muh Arifin
8. Ubaidilah
9. Yulindre Darwis