Di Tengah Kehebohan, Jokowi Sumpah Kepala BNPT dan Kepala BPOM

Rabu, 20 Juli 2016 | 11:12 WIB
Di Tengah Kehebohan, Jokowi Sumpah Kepala BNPT dan Kepala BPOM
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7/2016). Suhardi dilantik untuk menggantikan Jenderal Tito Karnavian, sedangkan Penny menggantikan Roy Alexander Sparingga.

Setelah disumpah oleh Presiden, mereka menandatangani berita acara pengangkatan.

Suhardi diangkat berdasarkan Keppres Nomor 70/PPA/2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan pimpinan utama kepala BNPT dan Penny diangkat berdasarkan Keppres Nomor 68/PPA/2016 tentang pengangkatan jabatan utama di lingkungan BPOM.

Suhardi merupakan lulusan Akpol 1985. Dia pernah menjabat Kepala Bareskrim Polri dan terakhir bertugas menjadi Sekretaris Utama Lemhanas.

Penny sebelumnya menjabat sebagai Fungsional Perencana Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada 2012- 2014, Penny menjadi anggota Komisi Nasional Perumusan Agenda Pembangunan Pasca MDG-2015. Tahun 2008 – 2011, perempuan kelahiran Jakarta menjabat sebagai Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bappenas.

Acara pelantikan dihadiri sebagian menteri Kabinet Jerja, di antaranya Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga hadir.

Pelantikan tersebut terjadi di tengah situasi yang sedang menghangat. Terorisme meningkat di berbagai negara, di dalam negeri gembong teroris dari Poso, Santoso, ditembak mati. Tetapi, anak buah Santoso kabur dan mereka dikhawatirkan membuat menebar teror baru. 

Situasi juga menghangat di dunia medis. Vaksin palsu buat bayi beredar. Belasan rumah sakit teridentifikasi memakai vaksi palsu. Polisi telah menangkap puluhan tersangka yang terdiri dari kepala rumah sakit sampai pembuatnya. Tetapi, kasus yang terungkap baru yang terjadi pada tahun 2016, sementara pemalsuan terjadi sejak tahun 2003.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI