Selain itu pihaknya juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata jenis M16, empat buah magazine, telepon genggam merek samsung, empat buah kartu telepon, dan sejumlah alat masak, pakaian dan tenda.
Sekilas mengenai Santoso Mantan Kepala BNPT Ansya'ad Mbai pernah mengatakan bahwa Santoso yang lulusan SMP di Tentena, Poso, itu menjadi pria yang paling diburu sejak 2007 setelah terlibat dalam berbagai aksi teror pascakerusuhan horizontal di Poso.
Dia dituding sebagai otak pembunuhan dan mutilasi terhadap tiga siswi SMK di Poso, disusul kasus pembunuhan terhadap sejumlah polisi yang dikuburkan dalam satu lubang.
Pria ini juga pernah dihukum dalam kasus pemilikan senjata api oleh PN Palu sekitar tahun 2008.
Kini, sudah hampir satu dekade dia bergerilya menghadapi polisi dan TNI.
Santoso merupakan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dibaiat secara langsung oleh Abu Bakar Baasyir, laiknya Jemaah Anshorut Tauhid (JAT). Setelah itu, dia mulai memperkenalkan dirinya dengan membuat video dan menyebarkannya melalui jejaring sosial.
Pada 2015, Polda Sulteng kemudian mengetahui bahwa Santoso dengan sekitar 40 pengikutnya yang bersembunyi di hutan-hutan Poso pesisir telah berbaiat dengan ISIS, sehingga kelompok ini semakin membahayakan bagi masyarakat dan NKRI.
Perjalanan teror Santoso, menurut Mbai, bermula pada tahun 2009 ketika Noordin M Top tertangkap pascapeledakan bom Marriott dua. Kejadian itu membuat Jamaah Islamiah dan JAT lumpuh, hingga tersebar dalam kelompok-kelompok kecil seperti jamur.
Akhir 2009, tokoh-tokoh utama teroris itu yang dipenjara mulai dibebaskan, salah satunya Abu Bakar Baasyir dan Mustofa dan yang lain-lain. Sedangkan di Filipina ada Dul Matin serta Umar Patek.
"Akhirnya mereka sepakat bagaimana mereunifikasi gerakan ini, artinya mengumpulkan dana segala macam dan di situ lah Abu Bakar Baasyir kena mendanai itu. Ada bukti hukumnya. Dia ada keterkaitan dengan pelatihan di Jantho Aceh, pelatihnya adalah Mustofa dan pendanaannya adalah Abu Bakar Baasyir dari berbagai sumber," ungkap Mbai beberapa waktu lalu.