IDI Desak Bareskrim Tangkap Aktor Dibalik Drama Vaksin Palsu

Senin, 18 Juli 2016 | 14:43 WIB
IDI Desak Bareskrim Tangkap Aktor Dibalik Drama Vaksin Palsu
Ratusan orangtua geruduk Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, setelah khawatir anak mereka jadi korban vaksin palsu, Jumat (15/7/2016). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Bareskrim untuk menangkap aktor utama dibalik kasus vaksin palsu.

Ketua Pengurus Besar (PB) IDI, Prof. dr. Ilham Oetama Marsis mengatakan bahwa tenaga medis, baik dokter maupun bidan yang kini semakin terpojokkan akibat kasus vaksin palsu juga merupakan korban.

"Kami minta agar Kemenkes dan Bareskrim fokus pada aktor intelektual dibalik kasus vaksin palsu. Jangan hanya terfokus pada tenaga medis yang terlibat, karena dalam undang-undang juga tidak disebutkan bahwa dokter harus bertanggung jawab atas pasien. Namun, dokter memang berkewajiban membantu pasien," ujarnya pada temu media di kantor PB IDI, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Prof Marsis tak menampik bahwa kasus peredaran vaksin palsu menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi tenaga medis di Indonesia. Terlebih, masyarakat yang menjadi korban dari peredaran vaksin palsu juga bertindak anarkis terhadap para dokter yang belum terbukti terlibat.

Ia mengatakan, pihaknya juga akan memberikan pendampingan hukum kepada anggota PB IDI yang mendapat perlakuan anarkis dari masyarakat di beberapa rumah sakit yang teridentifikasi menggunakan vaksin palsu.

"Pendampingan akan dilakukan terhadap dokter-dokter yang menjadi korban anarkisme," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI