Vaksin Palsu, IDI Tuding Ada Upaya Menyudutkan Profesi Dokter

Senin, 18 Juli 2016 | 14:15 WIB
Vaksin Palsu, IDI Tuding Ada Upaya Menyudutkan Profesi Dokter
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof. dr. Ilham Oetama Marsis menilai ada 'grand design' yang memojokkan profesi dokter dan rumah sakit di balik drama kasus vaksin palsu yang belum juga usai.

Iktikad pemojokan ini, menurut dia, sudah terasa sejak 2013 saat pemerintah mulai campur tangan terkait sistem pendidikan dan pelayanan kedokteran di Indonesia.

"Sejak 2013, saya lihat sudah ada kasus yang menyudutkan dokter baik mengenai sistem pendidikan ataupun sistem pelayanan kedokteran di Indonesia," ujar Prof Marsis pada temu media di Kantor PB IDI Jakarta, Senin (18/7/2016).

Ia menambahkan, berbagai kasus yang menyudutkan profesi dokter membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap dokter dan sistem pelayanan di rumah sakit Indonesia. Terlebih dengan temuan vaksin palsu yang melibatkan oknum dokter.

"Sebaiknya kita bersama-sama mencari siapa aktornya. Jangan hanya yang ditangkap dokter-dokter, bidan saja. Harus dicari siapa aktornya. Karena ini ada grand design," tambah Prof Marsis.

Ia berharap kasus vaksin palsu segera menemukan jalan keluar. Prof Marsis juga meminta agar masyarakat kembali memberikan kepercayaan pada profesi dokter, agar para dokter bisa menjalankan kewajiban dengan baik dan rasa aman.

"Kalau dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kami tidak mendapat rasa aman maka kami juga tidak bisa melayani imunisasi hingga selesai. Ke depan kami akan terus memperbaiki kinerja agar bisa melayani lebih baik lagi," pungkas Marsis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI