Kemenkes: 21 Pasien yang Divaksin Ulang Terindikasi Vaksin Palsu

Senin, 18 Juli 2016 | 13:28 WIB
Kemenkes: 21 Pasien yang Divaksin Ulang Terindikasi Vaksin Palsu
Suasana RSIA Sayang Bunda, Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V blok A1 no 26-27, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2016). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Kesehatan hari ini melakukan vaksin ulang diantaranya di Puskesmas Ciracas, RSUD Ciracas, RS Harapan Bunda Jakarta Timur dan RS Sayang Bunda Bekasi.

Salah satu rumah sakit melakukan yang vaksin ulang di Bekasi yakni Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda.

RSIA Sayang Bunda merupakan salah satu rumah sakit yang menerima vaksin palsu yang telah diumumkan Kementerian Kesehatan.

Kepala sub bagian Pengaduan Masyarakat Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Prawito mengatakan vaksinasi ulang diberikan kepada 21 pasien yang terindikasi menerima vaksin palsu.

Oleh karena itu pihaknya melakukan vaksin ulang kepada 21 orang yang menerima vaksin palsu. Kata Prawito, pihaknya masih melihat perkembangan jika masih ada pasien yang diduga menerima vaksin palsu di RSIA Sayang Bunda .

"Kita baru melakukan yang 21 (pasien) dulu, karena itu yang sudah terverifikasi. Buat yang lain nanti kita lihat lah perkembangannya," ujar Prawito di  RSIA Sayang Bunda, Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V blok A1 no 26-27, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2016).

Adapun vaksin yang didapat dari pemerintah yakni vaksi DPT, Hepatitis B dan Polio.

"Yang sekarang mereka dapatkan vaksin yang dari pemerintah, yang hari ini dapatnya adalah vaksin DPT, hepatitis B dan Polio," ucapnya.

Sementara itu salah satu perawat di RSIA mengatakan sebelum di vaksin ulang, pasien terlebih dahulu mendaftarkan anaknya dan setelah itu diperiksa kesehatannya untuk divaksinasi.

"Mereka didata dulu, lalu ditimbang di cek kesehatan dan berat badannya normal apa nggak. Setelah itu dipanggil masuk ke ruangan poli anak, dan diberikan vaksin sesuai data yang anaknya telah diberikan vaksin sebelumnya," kata Perawat yang enggan disebutkan namanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI