Sejuta KTP DKI Terancam Mubazir, Ahok: Ya Itu Risiko Politik

Senin, 18 Juli 2016 | 11:53 WIB
Sejuta KTP DKI Terancam Mubazir, Ahok: Ya Itu Risiko Politik
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon petahana di Pilkada DKI 2017 mendatang, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku menyerahkan sepenuhnya rencana pencalonan dirinya di Pilkada kepada relawan Teman Ahok dan partai pendukung.

"Ya ngikutin aja. Kita kan cuma profesional kerja saja. Mereka ngomong apa ya kita tinggal ikutin aja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/7/2016).

Ahok juga mengaku tak mau dipusingkan jika nantinya dirinya diusung melalui jalur partai politik.

"Ya kan memang saya bilang mau independen, tapi kalau mereka (Teman Ahok) putusinnya sama parpol beda? Kamu tanya saja sama mereka. Aku mah ikut saja. Kayak gitu aku enggak mau pusing lah, yang penting kerja saja," katanya.

Lalu, saat disinggung soal pencapaian satu juta KTP warga DKI yang dikumpulkan relawan Teman Ahok akan menjadi mubazir, Ahok mengatakan sudah menjadi konsekuensi dalam berpolitik apabila nantinya dirinya berbalik arah dan lebih memilih diusung melalui jalur parpol.

"Ya itu risiko politik, kita juga nggak tahu kan," kata dia.

Sejauh ini, Ahok telah memiliki dua tiket untuk maju ke Pilkada DKI. Tiket pertama adalah dukungan sejuta fotokopi KTP yang dikumpulkan relawan Teman Ahok, sedangkan tiket kedua merupakan dukungan dari tiga partai politik, Nasdem, Hanura, dan Golkar. Kendati demikian, hingga kini Ahok belum memutuskan apakah akan menggunakan melalui jalur independen atau partai politik untuk maju di Pilkada DKI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI