SMS Horor yang Dikirim Bouhlel Sebelum Lindas 84 Orang di Nice

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 18 Juli 2016 | 07:51 WIB
SMS Horor yang Dikirim Bouhlel Sebelum Lindas 84 Orang di Nice
Penampakan truk yang digunakan untuk 'membantai' kerumumanan yang menyaksikan perayaan Bastille Day di Nice, Prnacis Kamis (14/7). (Reuters/Eric Galliard)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mohamed Lahouaiej Bouhlel, pengemudi truk teror yang menewaskan 84 orang di Nice, Prancis, dikabarkan mengirimkan pesan bernada mengerikan beberapa menit sebelum melancarkan serangan. Hal ini terungkap dalam laporan yang disampaikan dalam tayangan televisi French TV.

Beberapa saat sebelum menabraki orang-orang yang berkerumun di kawasan Promenade des Anglais, Bouhlel mengirim sejumlah pesan pendek (SMS) berisi rincian rencananya.

"Bawa lebih banyak senjata. Bawa lima," tulis Bouhlel di salah satu SMS-nya, demikian disampaikan seorang sumber di kejaksaan Prancis seperti dikutip French TV.

Pada pesan sebelumnya, Bouhlel menulis, "Ini bagus. Saya sudah punya peralatannya".

Lewat SMS, Bouhlel juga mengungkapkan "rasa puasnya karena sudah mendapatkan sepucuk pistol kaliber 7,65 mililimeter". Ia juga berdiskusi soal pasokan senjata-senjata lainnya lewat SMS, demikian diungkap seorang sumber polisi yang berhasil dihubungi AFP.

Sepucuk pistol, dua replika senapan serbu, dan sebuah replika granat ditemukan dalam truk trailer yang dikemudikan Bouhlel.

Semua SMS tersebut dikirim Bouhlel dengan sebuah ponsel yang ditemukan di dalam kabin truk. Di situ ditemukan pula surat izin mengemudi dan kartu bank.

SMS tersebut dilaporkan dikirimkan pada pukul 10.27 malam, kepada salah satu orang yang sudah ditangkap dan ditahan polisi dalam operasi penangkapan pascaserangan.

Selain itu, muncul pula informasi bahwa para petugas kepolisian yang mencegat Bouhlel, melepaskan sedikitnya 20 amunisi ke arah truknya yang berakhir dengan kematian Bouhlel.

Seperti dikabarkan sebelumnya, ISIS, melalui kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan mereka, mengklaim bahwa Bouhlel adalah salah satu tentara mereka. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI