Ini Dalang dan Rencana Pelaku Kudeta Turki

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 18 Juli 2016 | 13:28 WIB
Ini Dalang dan Rencana Pelaku Kudeta Turki
Para pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan berunjuk rasa di Ankara, Turki pada Minggu (17/7) [Reuters/Baz Ratner].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah dan pihak kemanan Turki berhasil menggagalkan kudeta yang dilancarkan oleh sebuah kelompok militer pada 15 Juli kemarin. Kurang dari 24 jam kudeta berhasil ditangkal dalam upaya yang melibatkan ribuan pendukung pemerintah Recep Tayyip Erdogan di Turki.

Erdogan, dalam pidato setelah pemerintahnya merebut kendali penuh pemerintahan, menuding Fethullah Gulen, ulama karismatis yang mengasingkan diri di Amerika Serikat dan organisasinya, Hizmet, sebagai dalang kudeta.

Hizmet, yang kini dicap sebagai organisasi teroris, dan ribuan pendukungnya di Turki dituding merencanakan dan menggerakan upaya kudeta yang gagal itu. Gulen, yang ironisnya adalah sekutu utama Erdogan sebelum keduanya berbeda pendapat pada 2013, menyangkal tudingan itu.

Pihak keamanan Turki sendiri hingga Minggu (17/7/2016) telah menangkap 6.000 orang yang diduga terlibat dan mendukung kudeta itu. Beberapa di antaranya menjabat sebagai perwira senior militer, hakim, jaksa, dan bahkan penasehat Erdogan sendiri.

"Upaya kudeta ini meninggalkan jejak para Gulenis di mana-mana," kata seorang sumber dari pemerintahan Turki seperti dikutip The Guardian.

"Banyak dari para pemimpin kudeta berhubungan langsung dengan anggota senior gerakan Gulen. Banyak orang yang terlibat dalam kudeta berhasil masuk dalam lembaga-lembaga pemerintah berkat bantuan para tokoh senior Gulenis dan mereka tetap loyal pada jaringan mereka," jelas sumber tersebut.

Menurut pemerintah Erdogan para pelaku kudeta berencana untuk menguasai pemerintahan setelah kudeta. Para pemberontak berencana menunjuk gubernur-gubernur dari angkatan bersenjata, mengganti semua kepala institusi pemerintah, dan telah menyiapkan lebih dari 100 nama untuk dipromosikan dalam jabatan-jabatan penting.

"Kami menduga pemerintahan junta yang disiapkan telah dirancang sebelumnya," tambah sumber tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI