Suara.com - Irwan (35), salah satu orangtua korban vaksin palsu mengamuk di posko pengaduan di Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/7/2016). Ia mengaku kesal karena hingga kini RS Harapan Bunda belum bisa memberikan pernyataan soal anaknya yang bernama Adam (7 bulan) yang jatuh sakit pasca diberikan vaksin di rumah sakit tersebut.
"Saya bukan marah-marahin Mas, saya marahin RS ini. Anak saya panasnya nggak turun-turun. Sakit dua hari sebelum Lebaran," kata Irwan di Posko Pengaduan di RS Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/7/2016).
Dia juga meminta kejelasan pihak RS Harapan Bunda untuk bertanggungjawab mengenai dampak dari pemberian vaksin palsu tersebut.
"Ibaratnya kita udah ketipu, jadi korban, saya ingin pertanggungjawabannya kepada anak yang jadi korban. Buat anak nyerangnya apa, kalau nggak masalah ya vaksin ulang," kata Irwan.
Menurut pantuan Suara.com, posko pengaduan yang berada di halaman belakang RS Harapan Bunda masih mendata korban dari pemberian vaksin palsu tersebut.
Kasus pemberian vaksin palsu di RS Harapan Bunda terbongkar, saat Bareskrim Mabes Polri dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan adanya keterlibatan beberapa rumah sakit soal pemberian vaksin palsu. Aparat kepolisian juga telah memintai keterangan pihak RS Bunda Harapan terkait kasus peredaran vaksin palsu tersebut.