Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya dan Gubernur Banka Belitung (Babel), Rustam Effendi meluncurkan Festival Pesona Serumpun Sebalai Nusantara 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (15/7/2016). Acara tersebut bakal berlangsung di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) pada 20-26 Juli mendatang.
Rencananya, penyanyi Aura Kasih dan Wita Band akan ikut meramaikan acara tersebut. Pesulap peraih Medal of Merlin 2016 dari Lembaga International Magician Society, Toni dan Yoko juga dijadwalkan tampil di sana.
"Bagus, kalau artis dan tokoh dari Babel ikut menjadi endorser (pendukung), agar promosi kegiatan ini semakin ngetop," kata menpar usai muncurkan acara tersebut, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata, Jumat (15/7/2016).
Ditimpali Rustam, para penampil berasal dari Bangka Belitung. Suguhan musik dan sulap dari mereka diyakini bakal menghibur para pengunjung.
"Kami ingin masyarakat ataupun wisatawan yang hadir bisa mendapatkan suguhan yang berkualitas. Jadi, kami undang performer (artis) yang berkualitas di Festival Pesona Serumpun Sebalai Nusantara," ujarnya.
Istilah serumpun sebalai merupakan filosofi masyarakat Babel yang menggambarkan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan. Sampai sekarang, filosofi ini tetap hidup dan diterapkan oleh masyarakat setempat.
Beberapa jenis kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain festival seni tradisi Bangka Belitung, mulai dari seleksi Tari Serumpun Sebalai hingga festival tari Nusantara. Semuanya akan dikolaborasikan dengan serangkaian acara hiburan seperti pertunjukan musik dari para artis, perkusi SMU Pakal Pinang, sulap, defile peserta parade tari Nusantara, serta penganugerahan penampilan terbaik.
Arief pun menyatakan apresiasinya. Marketeer of The Year 2013 itu menilai kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Babel dalam menghidupkan pariwisata di Indonesia.
Faktanya, Babel memang layak disebut pulau sejuta wisata. Wisata alamnya terdiri dari Hutan Pelawan, air terjun, Bukit Maras, dan Hutan Savana. Sementara wisata baharinya ada Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Pesona, serta Tanjung Kelayang yang sudah ditetapkan menjadi salah satu destinasi prioritas.
Itu belum termasuk wisata sejarah di Museum Timah, wisata budaya berupa Perang Ketupat, wisata religi di Dewi Kwain, wisata kuliner berupa lempah kuning, otak-otak, serabi, rusip, serta rentak sagu.
Adapun event, Sungailiat Triathlon hingga Festival Pesona Serumpun Sebalai Nusantara, semua sudah digarap secara konsisten.
"Kalau Babel serius, pariwisatanya pasti cepat tumbuh. Kebetulan, gubernurnya termasuk yang peduli dengan pariwisata," Arief.
Menpar menegaskan kepada Gubernur Babel betapa pentingnya membuat event berskala internasional. Bagi dia, ini adalah cara yang paling cepat dan mudah untuk memperkenalkan pariwisata Babel ke seluruh penjuru dunia.
"Begitu Babel dijadikan satu dari 10 top destinasi prioritas, maka semua harus dibuat standar internasional. Koreografer international, designer harus profesional, atraksinya kelas dunia. Pertama-tama bisa mengundang Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Pokoknya serumpun," ucapnya menjelaskan.
Arief melanjutkan, "Pariwisata merupakan kedekatan, proximity. Kedekatan jarak, kedekatan emosional, kedekatan budaya dan tradisi, kedekatan ideologi, dan kedekatan spiritual. Singapura, Brunei, dan Malaysia sama-sama serumpun. Ada kedekatan budaya dan juga jarak. Budayanya sama, jaraknya nggak jauh. Tidak sampai 3 jam sudah sampai Bangka Belitung. Itu adalah pasar yang bisa cepat digarap dan menghasilkan wisman,".
Pengalaman yang sama bisa dilihat dari momen gerhana matahari total (GMT) beberapa waktu lalu. Saat dikemas, dipromosikan, disebarluaskan, dan dieksplorasi sensasi pariwisatanya, GMT yang ditargetkan akan dikunjungi 100.000 orang, ternyata menghasilkan 400.000 wisman lebih.
Total nilai ekonomi selama GMT 2016 di lima kota Babel menembus Rp 109,5 miliar atau 30 persen melebihi target yang ditetapkan Kempar: Rp 84 miliar.
"Itulah pentingnya sentuhan pemasaran," kata Arief.