Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menghadiri acara Viral Fest Asia 2016 yang berlangsung di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, mulai 15 Juli 2016. Di sana, dia bertemu dengan para pelaku digital kreatif.
"Saya senang berada di tengah-tengah para digital influencer dan artis-artis ternama yang sangat populer di media sosial (medsos) se-Asia di Bali. Kalau ditotal, jumlah penggemar atau friends, followers, yang menyimak mereka lebih dari 150 juta pasang mata, berarti 60 persen lebih dari jumlah penduduk Indonesia. Kini mereka semakin tertanam dalam image Wonderful Indonesia," katanya di Denpasar, Jumat (15/7/2016).
Menurut Arief, ajang seperti ini begitu penting dan patut didukung penuh karena bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian bagi pembuat content creative dan jasa yang terkait dengan media, penyiaran, manajemen artis, musik, video, film, animasi se-Asia.
"Terima kasih telah memilih Bali, karena Pulau Dewata ini dikenal eksotik dan memiliki warisan budaya yang masih lestari dan indah," ujarnya.
Media global yang ikut di momentum ini adalah situs berbagi video Youtube, sementara dari Tiongkok ada MeiPai, RenRen, QF.Com.Cn, dan MiVoTv. Tak ketinggalan, artis-artis dari Cina, Korea, Jepang, Taiwan, dan Indonesia juga ikut bergabung.
Selain itu ada pula Chief executive officer (CEO) dari perusahaan-perusahaan penyiaran, agen, telekomunikasi, kehumasan, investors, dan pelaku digital.
"Ini kesempatan emas bagi Wonderful Indonesia untuk menancap lebih dalam," tutur Arief yang pernah mengenyam pendidikan formal di Jurusan Elektro ITB-Bandung, Telematika Surrey University-Inggris, dan Doktor Ekonomi Unpad-Bandung ini.
Undangan yang disebar Mr Fred Chong, CEO Grup WebtvAsia bersama Youtubers se-Asia ini juga dinilai berpotensi menjadi komunitas pendukung Wonderful Indonesia. Sebab, kata Arief, objek keindahan alam, keragaman budaya, tradisi, adat istiadat, dan kesenian adalah senjata pariwisata Indonesia.
Dan, lewat video, kekayaan yang dimiliki Indonesia bisa mendunia. "Sekitar 60 persen orang paling suka melihat video atau gambar bergerak, 35 persen orang senang melihat foto statis, dan 5 persen lainnya masih suka membaca teks," ujarnya menjelaskan.
Karenanya, Arief merasa perlu kenal secara akrab dengan para Youtubers dan pelaku konten video lainnya di media sosial.