Suara.com - Maskapai penerbangan mengalihkan perjalanan tujuan Turki dan membatalkan penerbangan dari negara tersebut. Ini dilakukan menyusul upaya kudeta milter terhadap pemerintah di negara tersebut, demikian dilaporkan Reuters.
Seorang saksi mendengar ledakan keras di Bandar Udara Internasional Ataturk, Istanbul. Di media sosial, sejumlah netizen juga melaporkan ada anggota keluarga mereka yang terjebak di bandara.
"Keluarga saya terjebak di bandara Istanbul dan tidak tahu apa yang sedang terjadi," tulis akun Rubynapanahi.
Sementara akun Its_A_Cyn menulis," Banyak yang terdampar di bandara #help,"
Lembaga kontrol lalu lintas udara Eropa Eurocontrol mengatakan semua penerbangan yang harusnya mendarat di Bandara Ataturk sedang dialihkan. Sejauh ini tercatat ada 138 keberangkatan yang dibatalkan untuk hari Jumat dan Sabtu.
Sementara, Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak rakyat Turki untuk turun ke jalan, berunjuk rasa melawan upaya kudeta yang dilancarkan oleh "sekelompok kecil" anggota angkatan bersenjata pada Jumat (15/7/2016) hingga Sabtu dini hari.
Dalam wawancara via telepon dengan stasiun televisi CNN Turk, Erdogan yang keberadaannya belum diketahui mengatakan bahwa rakyat Turki harus berkumpul di taman-taman publik untuk melawan upaya kudeta militer.
Dia juga mengatakan bahwa upaya kudeta ini digelar oleh sekelompok kecil anggota angkatan bersenjata dan tak akan berlangsung lama. Mereka yang bertanggung jawab atas upaya ini akan membayar dengan harga mahal di hadapan pengadilan.
"Kami akan mengatasi masalah ini," kata Erdogan dalam wawancara itu.
Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim di sisi lain membantah klaim militer. Dia mengatakan bahwa upaya kudeta bisa digagalkan dan para petugas keamanan telah dikerahkan untuk mengambil tindakan yang diperlukan.