Donald Trump Umumkan Calon Wakil Presiden via Twitter

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 16 Juli 2016 | 06:49 WIB
Donald Trump Umumkan Calon Wakil Presiden via Twitter
Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump dan calon wakil presidennya, Mike Pence dalam sebuah kampanye di Indiana pada 12 Juli lalu (Reuters/John Sommers II).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, pada Jumat (15/7/2016), mengumumkan telah memilih Mike Pence, Gubernur Indiana, sebagai pendampingnya dalam pemilihan presiden AS yang akan digelar pada akhir tahun ini.

"Saya dengan bangga mengumumkan bahwa saya telah memilih Gubernur Mike Pence sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum," tulis Trump di akun Twitter-nya.

Menurut The Guardian, ini untuk pertama kalinya seorang calon wakil presiden AS diumumkan lewat Twitter. Pengumuman ini disampaikan Trump setelah dia menunda jumpa pers yang sedianya digelar pada Jumat pagi. Ia menulis bahwa jumpa pers itu akan digelar pada Sabtu pagi.

Pence dinilai sebagai pilihan paling aman bagi Trump. Ia diyakini bisa menarik dukungan kelompok konservatif Kristen di AS.

Penunjukkan Pence juga disebut menunjukkan upaya Trump untuk menyatukan kembali Partai Republik yang belum sepenuhnya sepakat untuk mendukung Trump dalam pertarungan melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Pence yang kini berusia 57 tahun adalah salah satu politikus berpengalaman dari Republik. Ia menghabiskan 12 tahun sebagai anggota Kongres. Ia dikenal sebagai tokoh yang menentang program keluarga berencana, aborsi, dan pernikahan sejenis di AS.

Pence juga memiliki posisi yang sama dengan Trump dalam isu perubahan iklim. Keduanya meragukan hasil penelitian para ilmuwan soal perubahan drastis cuaca di Bumi.

Tetapi Trump dan Pence sebelumnya juga berseberangan dalam pemilihan pendahuluan bakal calon presiden dari Republik. Pence tadinya mendukung Ted Cruz. Ia juga secara terbuka menentang gagasan kontroversial Trump dalam bidang perdagangan dan rencana konyol Trump untuk melarang pemeluk Islam masuk ke AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI