Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Hukum dan HAM DKI Endang Sudirman mengakui jika jumlah petugas di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat sangat sedikit. Hal itu disampaikan Endang menanggapi kaburnya narapidana Anwar alias Rijal yang terseret kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi Mts berisinial AAP (12).
"Coba sampaikan melalui media, bahwa kita tetap kurang," kata Endang di Polda Metro Jaya, Jumat (15/7/2016).
Endang juga menceritakan jumlah petugas rutan yang berjaga saat Anwar kabur pada 7 Juli 2016. Saat itu, kata dia banyak sekali keluarga yang membesuk napi hingga mencapai 4.659 tamu.
"Pada saat itu pengunjung 4.659 sedangkan petugas 26 untuk pengamanan dan itu tersebar mulai dari depan sampai ke tempat kunjungan. Dan juga kita di backup sama polisi dan TNI di luar. Tambahan 76 itu kan yang mulai dari depan, kan lihat kan, yang daftar yang sampai ke dalam ngelihatin," kata dia.
Kata Endang, puluhan petugas yang berjaga juga hanya memprioritaskan pemeriksaan terhadap tamu laki-laki. Proses pemeriksaan yang kurang ketat itu juga menjadi celah dari para napi untuk kabur dari dalam rutan.
"Salah satunya adalah kita fokus kepada laki-laki karena kita berpikir bahwa semua warga binaan ini adalah laki laki, ternyata hal ini adalah ada peluang dimanfaatkan oleh saudara anwar utk meloloskan diri sehingga tidak terpantau oleh kita pada saat keluar melalui pintu yang memang bukan pintu resmi," kata dia.