Vaksin Palsu Beredar dari 2003, Ini yang Bikin Fahri Hamzah Heran

Jum'at, 15 Juli 2016 | 18:46 WIB
Vaksin Palsu Beredar dari 2003, Ini yang Bikin Fahri Hamzah Heran
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah, menilai saat ini vaksinasi seperti buah simalakama. Di satu sisi, vaksin dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh anak, tapi di sisi lain, apabila dipalsukan bisa membahayakan bagi nyawa anak.

"Vaksinasi sebagai keharusan, sebagaimana yang diperlukan untuk anak-anak kita, tapi ini persoalan, katanya vaksin itu tidak bisa, tidak gampang diidentifikasi keasliannya, palsu atau tidaknya," kata Fahri

Namun demikian, karena vaksin merupakan berupa cairan yang sekali masuk kedalam tubuh dan tidak bisa ditarik lagi, maka ia mengusulkan supaya vaksinasi untuk sementara dihentikan.

"Masuk badan, kan tidak bisa ditarik. Itu dilarang dulu, stop biar orang tenang," tutur Fahri.

Fahri juga mengimbau kepada penegak hukum, supaya para oknum dan Rumah Sakit yang terlibat dalam jaringan sindikat vaksin palsu dihukum seberat-beratnya. Bahkan, ia juga mengusulkan supaya perseorangan atau lembaga pengawas yang telah kebobolan akan kasus ini, juga dihukum seberat-beratnya.

"Hukum berat Rumah Sakit yang menerima dan hukum berat lembaga pengawas. Bagaimana kok ada barang palsu masuk ke dalam tubuh manusia,  pengawasannya di mana? pokoknya semua lembaga pengawas harus dihukum berat," tutur Fahri.

Fahri mempertanyakan kinerja lembaga pengawasan. Katanya, sejak tahun 2003 hingga sekarang, kenapa tidak ada yang mengetahui aksi sindikat pemalsu vaksin tersebut. Ia melanjutkan, seharusnya kejahatan itu sudah bisa terdeteksi sejak lama.

"Bertahun-tahun ada yang begitu, kok tidak sadar? memang tidak ada laporan? dan pasti bisa dilacak bocornya di siapa," kata Fahri.

Fahri melanjutkan, jika ternyata dalam kasus vaksin palsu ini terdapat ada pejabat yang ikut bermain, maka ia mengusulkan supaya oknum tersebut diberikan hukuman maksimal. Katanya, ini persoalan nyawa, tidak bisa diremehkan.

"Kalau ada pejabat yang disogok untuk mengeluarkan barang-barang palsu itu,  hukum berat juga. Soalnya orang tidak boleh dianggap sederhana, itu nyawa,  tidak boleh dan tidak pernah dianggap sederhana oleh kita," tegas Fahri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI