RS Karya Medika Beralasan Beli Vaksin Palsu karena Stok Terbatas

Jum'at, 15 Juli 2016 | 15:47 WIB
RS Karya Medika Beralasan Beli Vaksin Palsu karena Stok Terbatas
Ratusan keluarga yang curiga anaknya menjadi korban vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat (15/7/2016). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rumah Sakit Karya Medika Bekasi menyatakan pembelian vaksin melalui CV Azka Medical dikarenakan tingginya kebutuhan vaksin di rumah sakit tersebut.

Pasalnya RS Karya Medika Bekasi masuk dalam daftar 14 nama rumah sakit, yang telah diumumkan Kementerian Kesehatan.

Direktur RS Karya Medika Dominggus Efruan mengatakan, dengan keterbatasan stok vaksin dari distributor utama, pihaknya memutuskan untuk membeli vaksi dari CV Azka Medical yang merupakan distributor vaksin tidak resmi.

"Kebutuhan vaksin anak-anak di RS kami cukup tinggi. Berawal di tahun 2011, keterbatasan stok dari ditributor utama kami untuk mendapatkan dari beberapa distributor lainnya seperti CV Azka Medical," ujar Dominggus di Rumah Sakit Karya Medika, Bekasi, Jumat (15/7/2016).

Tak hanya itu, Dominggus menuturkan, jenis vaksin yang diperoleh dari distributor tidak resmi meliputi jenis vaksin Engerix B Adult, Engerix B Pediatal, ABU, PPD, dan ATS.

"Vaksin -vaksin ini merupakan sebagian kecil dari total vaksin yang kami digunakan. Vaksin ini kami beli ketika stok kami tidak ada dari distributor utama,"ucapnya.

Lebih lanjut, Dominggus menuturkan sejak kasus vaksin palsu mencuat, pihaknya langsung menarik seluruh vaksin yang dibeli dari distributor tidak resmi tersebut.

"Vaksin tersebut sudah tidak ada lagi di rumah sakit kami,"kata Dominggus.

Pihaknya pun bertanggung jawab atas pembelian vaksin palsu di RS Karya Medika. Oleh karena itu  RS Karya Medika akan melakukan vaksin ulang secara gratis kepada masyarakat yang anaknya diberikan vaksin palsu di rumah sakit tersebut.

Hal ini juga sebagai langkah mendukung program pemerintah dalam melakukan vaksin ulang dalam waktu dekat.

REKOMENDASI

TERKINI