Suara.com - Saksi serangan Bastille Day di Nice, Prancis menggambarkan bagaimana malam perayaan kemerdekaan, berubah menjadi malam kekacauan, kebingungan dan pembantaian.
Masyarakat tengah bersukaria merayakan Bastile Day, berkumpul menonton kembang api di tepi pantai yang indah Promenade des Anglais. Lalu, puluhan dari mereka tewas ketika sebuah truk melaju ke trotoar dan melalui kerumunan tersebut.
Walikota Nice, Christian Estrosi mengatakan, truk penuh dengan senjata dan granat. Sopir truk berhasil ditembak mati oleh polisi.
Maryam Violet sedang makan bersama teman-temannya di sisi lain jalan, dan melihat ketika serangan mendadak terjadi dari balkon.
"Kami melihat sejumlah orang berteriak dan menjerit, berlari ke arah kami, dan berhamburan ke jalan-jalan. Kami terkejut. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi," Violet mengatakan CBS News, Jumat (15/7/2016).
Setelah itu, dia dan teman-temannya ke tempat serangan itu, dan saat itu menghitung setidaknya 30 mayat tak bernyawa di jalan. Tapi dia pun mengakui, jumlah itu tidak pasti karena terlihat korban tewas jauh lebih besar dari itu.
"Kami berjalan sangat lambat, dan mencoba untuk menenangkan orang-orang yang ada disana," katanya. Dia mengungkapkan, beberapa keluarga di antara banyak korban terlihat jelas tengah berlibur.
"Saya masih terkejut, dan orang-orang semua takut," katanya.
Dari video serangan yang beredar di media sosial, menunjukkan adegan berlatar belakang dengan kembang api dan terlihat korban berlarian berusaha menyelamatkan diri.
"Orang-orang keluar, tampak ketakutan," katanya.
Dia mengatakan, truk penyerang berwarna putih dan tampak seperti sebuah truk yang bergerak.
"Ini masih sangat tidak jelas siapa orang ini, apakah dia bekerja sendiri, apakah ada orang lain di dalam truk," kata Morojea.