Serangan Teror Truk di Prancis Rawan Ditiru di Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2016 | 09:59 WIB
Serangan Teror Truk di Prancis Rawan Ditiru di Indonesia
Polisi dan petugas forensik menyisir sekitar lokasi truk yang menabrak kerumunan warga yang merayakan libur nasional Bastille Day di Nice, Prancis, Kamis (14/7). [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebuah serangan maut teror terjadi di Nice, Perancis. Truk berukuran besar ditabrakkan ke kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille. Sebanyak 77 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka luka.

"Ini sebuah serangan taktis yang direncanakan dengan baik dan berhasil mengecoh intelijen Perancis, " ujar analis terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib di Jakarta dalam keterangan resmi, Jumat (15/7/2016).

Serangan ini menurut Ridlwan adalah bentuk atomization of terorist network. "Penyerang bergerak seperti atom yang sendirian, tanpa harus berkoordinasi dengan pimpinan pusatnya, dan bisa menggunakan senjata apa saja, bahkan sebuah truk, "katanya.

Ridlwan menjelaskan, teori jejaring teroris atom ini berbeda dengan era Al Qaeda yang mensyaratkan serangan terkomando, terencana dan terstruktur. "Kalau sekarang, bisa kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja, " katanya.

Yang harus diwaspadai adalah, jika model serangan ini ditiru oleh kelompok teroris lain di luar Perancis. Termasuk, di Indonesia. "Era bahan peledak sudah selesai, sekarang teroris bisa menggunakan apapun untuk melukai targetnya, "katanya.

Alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen UI itu mengingatkan bahwa ancaman teror di Indonesia belum berakhir. "Kejadian di Solo kemarin ada lagi, sekarang model Nice Perancis ini harus juga diwaspadai, " katanya.

Koordinator eksekutif Indonesia Intelligence Institute itu menambahkan, koordinasi antar lembaga intelijen harus diperkuat. Termasuk sharing data dan informasi. "Tidak boleh ada ego sektoral , masing masing harus saling menutupi kekurangan", tutup Ridlwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI