Anwar alias Rizal, terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswi Madrasah, mengaku melarikan diri dari Rutan Salemba dan datangi rumah keluarganya di kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo. Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena ingin melihat orangtuanya yang mengalami sakit keras.
Hal itu disampaikan Anwar, saat dintrogasi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di lokasi penangkapan.
"Kabur kenapa? tanya Krishna.
Anwar menjawab, "Mau liat orang tua doang, sakit soalnya stroke kan."
Polisi melakukan operasi penangkapan terhadap Anwar sekitar pukul 18.00 WIB. Anwar tidak sama sekali melakukan perlawanan.
Sementara itu, Nining (33), kakak Ipar Anwar, mengakui jika orangtua sudah lama menderita sakit stroke.
"Di sini ada orangtua Anwar. Iya sakit sudah lama," kata Nining.
Diketahui, Anwar sudah dua hari singgah di rumah keluarganya pascakabur dari Rutan Salemba pada 7 Juli 2016 lalu.
Anwar merupakan napi dengan hukuman seumur hidup. Dia pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Adinda Anggia Putri, 12 tahun, siswi Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarak, Jakarta Pusat.
Anwar membunuh Adinda pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani, Petak 17, Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga.