Pidato Terakhir di Parlemen, Cameron Guyon Soal Kucing

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 13 Juli 2016 | 21:09 WIB
Pidato Terakhir di Parlemen, Cameron Guyon Soal Kucing
Perdana Menteri Inggris David Cameron memberikan pidato terakhirnya di Parlemen Inggris, (13/7). (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehadiran David Cameron sebagai perdana menteri Inggris untuk terakhir kalinya di parlemen menuai keriuhan. Para anggota parlemen memberikan tepuk tangan sebagai penghargaan kepada Cameron, usai memberikan pidato 36 menit sarat lelucon.

Usai enam tahun memimpin Inggris, Cameron akan menyerahkan pengunduran diri resminya kepada Ratu Elizabeth, pada Rabu (13/7/2016). Jabatan perdana menteri akan diserahkan kepada rekannya di Partai Konservatif, Theresa May.

"Pagi ini saya menggelar rapat dengan para menteri dan kolega," katanya.

"Selain bertemu dengan yang mulia Ratu, jadwal sisa hari saya akan bercahaya," ujar Cameron.

Cameron akan membereskan barang-barangnya sebelum akhirnya meninggalkan kantornya di 10 Downing Street. Lucunya, Cameron mengatakan, ia akan akan merindukan Larry, kucing peliharaan di kantor perdana menteri.

"Sayang, saya tidak bisa membawa Larry, ia hewan peliharaan rumah dan para staf amat menyayanginya, seperti saya," kata Cameron, sekaligus menampik gosip yang pernah beredar bahwa ia dan si kucing tak pernah akur.

Cameron juga mengenang kembali kebijakan yang ia buat saat menjabat sebagai perdana menteri, seperti menstabilkan perekonomian dan mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis.

Cameron mengatakan, dirinya akan merindukan keriuhan parlemen. Namun, ia akan mempunyai jabatan baru, sebagai legislator mewakili konstituennya di Witney, dekat Oxford.

"Anda bisa mencapai banyak hal dalam politik, anda bisa melakukan banyak hal dan pada akhirnya seperti inilah," kata Cameron.

"Tidak ada yang benar-benar mustahil apabila anda memusatkan pikiran anda pada hal itu," tutup Cameron disusul tempik sorak semua yang hadir di parlemen. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI