Pengamat: Pecah Belah Asia Tenggara, China Tiru Strategi Israel

Rabu, 13 Juli 2016 | 15:52 WIB
Pengamat: Pecah Belah Asia Tenggara, China Tiru Strategi Israel
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dan ini merupakan kekuatan Asean selama ini, tapi secara taktis dapat dipudarkan oleh Cina melalui Laos dan Kamboja, karena memang secara riil Laos dan kamboja bukan negara maritim dan juga investasi Cina di kedua negara itu sangat besar," tutur Andri.

Karena itu, Andri mengusulkan apapun hasil putusan Arbiterase antara Filipina dan Cina , Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara harus mengambil peran lebih aktif.

"Paling tidak mengubah sikap politik luar negeri kita mengenai Laut Cina Selatan. Indonesia  tidak perlu menyatakan diri kita sebagai "claimant state", tapi cukup meningkatkan sedikit menjadi negara yang memiliki kepentingan," kata Andri.

Kepentingan dalam hal menjaga kedaulatan, kepentingan dalam hal menjaga perdamaian kawasan dan juga kepentingan untuk meredakan ketegangan di kawasan.

"Kemudian Indonesia harus segera mendorong negara-negara kawasan yang bersengketa agar menyelesaikan secara cepat dan damai dengan menggunakan putusan arbiterase sebagai salah satu referensinya," kata Andri.

Tujuannya,  agar terjadi kebiasaan di kawasan yang dapat dijadikan hukum untuk kawasan.

"Selama sentralitas ASEAN terjaga Cina akan berpikir ulang untuk melaksanakan agresinya di kawasan, kedaulatan di kawasan hanya bisa tercapai jika ASEAN kembali memegang sentralitasnya," tutur Andri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI