Presiden Joko Widodo telah melantik Tito Karnavian sebagai Kepala Polri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016). Setelah dilantik Jokowi, Tito resmi menjabat sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti.
Pelantikan Tito sesuai Keputusan Presiden (Kepres) No 48 Polri/2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kapolri. Ia pun juga telah naik pangkat dari jenderal bintang tiga, yakni Komisaris Jenderal menjadi Jenderal bintang empat yang tertuang dalam Kepres No 49 Polri/2016 tentang kenaikan pangkat perwira Polri.
Tanda pangkat bintang tiga Tito yang terletak dipundaknya langsung dicopot dan dipasangkan tanda pangkat jenderal bintang empat Tito oleh Presiden Jokowi.
"Atas nama bangsa negara dan rakyat Indonesia, saya ucapkan atas pelantikan saudara sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Kini saudara diberi amanah, diberi kepercayaan, oleh negara untuk memastikan pemeliharaan keamanan, penegakkan hukum berjalan profesional, serta masyarakat mendapat perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang setara dan berimbang," kata Jokowi dalam amanatnya kepada Tito.
Jokowi menyampaikan, sebagai Kapolri, tito akan menghadapi tantangan tugas semakin berat dan kompleks. Namun ia yakin, Tito mampu memimpin Polri untuk menjalankan tugas keamanan dan dipercaya rakyat.
"Dalam menghadapi tantangan yang makin berat ke depan, saya minta anda fokus pada dua hal; pertama, menjaga persatuan, kekompakan, soliditas internal Polri. Karena hanya dengan menjaga kekompakan, Polri akan memiliki pondasi yang kokoh dan kuat dalam menjalankann tugas yang diberikan negara. Kedua, melakukan reformasi Polri secara menyeluruh dan konsisten," ujar dia.
Jokowi kembali menekankan seperti yang pernah disampaikan pad Hari Bhayangkara ke-70, bahwa reformasi di tubuh Polri adalah kunci dalam menghadapi masalah dimasa depan. Reformasi harus menyeluruh, dari hulu sampai hilir, mulai dari sistem rekruitmen sampai dengan pelayanan Polri, mulai dari perubahan mental sampai perubahan perilaku setiap anggota Polri.
"Saya ingin reformasi betul-betul konkrit serta terlihat nyata dalam wujud pelayanan Polri kepada rakyat. Perbaiki layanan kepada masyarakat sehingga lebih mudah, lebih sederhana, tidak berbelit-belit, bebas pungli dan dengan prosedur yang jelas. Berantas dengan tegas praktek mafia hukum, perkuat profesionalisme dalam penegakkan hukum, sehingga dapat menjamin kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat," tutur Jokowi.
"Polri harus menjadi perekat kebhinekaan, menjaga toleransi dan memperkuat persatuan Indonesia. Bersamaan itu Polri harus mampu bersinergi dengan institusi pemerintah yang lain untuk mengajak masyarakat tetap waspada dengan ancaman bahaya terorisme dan narkoba. lakukan langkah-langkah penangkalan, pencegahan, dan identifikasi dini terhadap potensi ancaman keamanan yang ada, terutama ancaman terorisme."
Jokowi juga mengucapkan terimakasih kepada Jenderal Badrodin Haiti yang telah mengemban tugas negara selama menjabat Kapolri.
Suara.com - "Kepada jenderal polisi Badrodin Haiti, saya ucapkan terimakasih untuk pengabdian anda terhadap bangsa dan negara. Untuk kapolri yang baru, sekali lagi, saya ucapkan selamat bertugas, bekerjalah dengan baik dan penuh amanat. Semoga tuhan yang maha kuasa selalu bersama kita selamanya".