Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur makin meningkat dibandingkan dengan kondisi satu bulan terakhir. Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Bromo PVMB, kata Sutopo, pada Rabu (13/7/2016) kondisi cuaca cerah meski ada sedikit mendung, angin tenang dengan suhu berkisar antara 8-20°C.
Asap kawah teramati putih,kelabu kecoklatan sedang-tebal, dan tekanan sedang-kuat. Tinggi asap berkisar 300-1.000 meter dari puncak kawah kearah Barat daya-Timur.
"Terdengar suara dentuman lemah-sedang. Teramati sinar api samar dan lontaran material pijar setinggi sekitar 50 meter dari puncak kawah. Lontaran batu pijar jatuh di dalam kawah Gunung Bromo. Sedangkan secara seismik terukur tremor amplitudo maksimum 1-15 mm dominan 2 mm. Tercatat sebanyak 49 kali hembusan dengan amplitudo maksimum 15-26mm Lg 25-60 detik, dan 21 kali letusan amplitudo maksimum 22-35mm Lg 30-50 detik," kata Sutopo dalam rilis yang diterima Suara.com, Rabu.
Menurut Sutopo, hujan abu tipis terjadi di beberapa desa seperti Desa Lodokombo, Desa Wonokerso, dan Desa Sumberanom Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Aktivitas masyarakat normal. Tidak ada pengungsian. Kondisi Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang juga normal dan penerbangan lancar. Yang perlu diwaspadai, imbuh Sutopo, jika angin bertiup ke arah Barat hingga Barat daya, dapat berpengaruh pada lalu lintas penerbangan.
Meskipun terjadi peningkatan seismik, namun status Gunung Bromo tetap Waspada (level II). Tidak ada kenaikan status. Dalam status Waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo maupun pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo. BPBD Kabupaten Probolinggo, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB terus melakukan koordinasi menyempurnakan rencana kontinjensi. Kesiapsiagaan dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan.