Hanie Anggap Kejadian Mirna Kolaps Sangat Cepat

Rabu, 13 Juli 2016 | 13:18 WIB
Hanie Anggap Kejadian Mirna Kolaps Sangat Cepat
Suasana di ruang sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016) [suara.com/Agung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Boon Juwita alias Hanie mengaku, kondisi Wayan Mirna Salihin tak sadarkan diri begitu cepat usai meneguk es Kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (6/1/2016) silam. Hanie pun mengaku, sempat kaget ketika Mirna mengalami kejang-kejang dan kesulitan bernapas. Bahkan, dia mengaku dari mulut Mirna mengeluarkan busa.

"Dia sudah bersandar, tatapannya kosong, dia kesusahan nafas, kejang, mengeluarkan busa, ada bunyi saya kaget. saya sambil minta tolong. Dia sudah tidak ada respon, kejadiannya sangat cepat," jelas Hanie saat menjadi saksi kunci di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).

Saat keadaan tersebut, dirinya pun panik dan ada beberapa pegawai Kafe Olivier yang menghampiri meja nomer 54 yang mereka tempati.

"Pegawai kafe langsung menghampiri," kata Hanie.

Ketika Mirna dalam keadaan koleps, lalu salah satu pegawai Olivier menyarankan agar Mirna di bawa ke sebuah klinik yang berada lantai dasar gedung Grand Indonesia

"Lalu Manager Olivier bilang di bawah ada klinik, kita langsung lari ke klinik bawa Mirna naik lift. Kliniknya deket mushola," ujar dia.

Hanie juga mengaku, langsung menghubungi suami Mirna Arief Soemarco yang sebelumnya mengantar Mirna ke Grand Indonesia. Dia meminta Arief agar cepat datang ke klinik tersebut.

"Saya pikir Arief masih di sekitar sini. Langsung saya bilang, Rif Mirna pingsan. Saya telepon, Arief tiga sampai empat kali. saya bilang cepet dateng," kata Hanie.

Kata Hanie saat Arief melihat kondisi Mirna di klinik, maka dirinya meminta agar Mirna dibawa ke rumah sakit terdekat. Hanie bahkan mengaku, meminta dokter di klinik tersebut untuk mengecek kondisi Jessica yang belum juga siuman.

"Arief sudah sampai, Arief bilang takut kena stroke, minta cepet dibawa ke rumah sakit. Saya sempet mita dokter cek, kata dokter detak jantungnya sedikit oke, tapi dia (Mirna) nggak ada respon," katanya.

Kemudian, Hanie menambahkan, dirinya bersama Arief dan Jessica membawa Mirna ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Hanie mengaku, sempat meminta tabung oksigen dan tisu kepada dokter klinik di Grand Indonesia.

"Sebelum masuk ke mobil, saya minta meminjamkan tabung oksigen, saya juga masih minta tisu, busanya masih keluar terus (dari mulut Jessica). Saya pegang tangannya dingin, sambil berdoa, sambil menangis," paparnya.

Di dalam mobil tersebut, Hanie memangku Mirna di bangku mobil bagian tengah. Melihat kondisi Mirna belum juga sadar, dia pun panik meminta Jessica dan Arief untuk mencari pertolongan melalui Google. Namun kata Hanie, Jessica tidak merespon. Sedangkan Arief, tengah sibuk menghubungi pihak keluarga sambil menyetir mobil.

Sesampainya di RS Abdi Waluyo, Mirna pun lantas dibawa ke ruang UGD. Namun, kata Hanie, dokter RS Abdi Waluyo menyatakan jika hanya Mirna sudah tidak dapat tertolong.

"Dokter mengabarkan sudah tidak ada. Saya langsung kaget, lemes, (Mirna) sudah nggak ada," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI