Persoalan meninggalnya 18 pemudik libur Lebaran Idul Fitri pada 2016 di jalan Tol Brebes Exit Timur (Brexit), yang menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Menanggapi hal itu, Mabes Polri meminta agar kasus tersebut jangan terlalu digembar-gemborkan.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto mengatakan jajarannya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk agar lalu lintas lancar bagi para pemudik. Diketahui untuk prasarana tol Brexit, dikhususkan untuk lalu lintas yang normal, bukan untuk menghadapi arus mudik.
"Informasi pemberitaan disampaikan itu bahwa itu adalah mudik maut, itukan membesar-besarkan," kata Agus di Ruang Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2016).
Agus melanjutkan, Mabes Polri telah membuat satuan tugas untuk menganalisa mengenai kasus tersebut. Tim yang dibentuk akan melihat pokok permasalahan, mengapa angka kematian itu terjadi di tol Brexit.
"Ini sampai jadi perhatian Kapolri (Jenderal Badrodin), itu nanti tanggapi usai penyelidikan,"ujar Agus.
Namun Agus tetap menegaskan abhwa Mabes Polri juga menyesali adanya pemudik lebaran yang sampai meninggal lantaran terjebak di tol Brexit.
Seperti diketahui banyaknya pemudik yang melewati tol Brexit meninggal lantaran bukan karena kemacetan, tapi lantaran pemudik punya penyakit dan tidak bisa dievakuasi secepatnya.
"Kami berbela sungkawa pada keluarga masyarakat yang meninggal dunia karena pelaksanaan arus mudik beberapa waktu lalu. Kamu akan telusuri baik-baik untuk mengetahui penyebabnya," kata Agus.