Bakal Dikunjungi Jokowi, Ini Harapan Masyarakat Baduy

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 12 Juli 2016 | 19:59 WIB
Bakal Dikunjungi Jokowi, Ini Harapan Masyarakat Baduy
Suasana kampung Baduy Dalam. (Foto: Feri Latief)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan mengunjungi masyarakat tradisional suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pekan depan.

"Kami sebagai kepala daerah tentu menyambut positif kedatangan Jokowi itu. Kami memberikan apresiasi kepedulian Jokowi yang telah membantu masyarakat Lebak," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Selasa (12/7/2016).

Menurut dia, kedatangan orang nomor satu di Tanah Air tersebut tentu memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Lebak. Kunjungan Presiden Jokowi ke kampung Baduy diharapkan membawa dampak positif untuk perubahan pembangunan.

Sebab, saat ini Kabupaten Lebak masih kategori daerah tertinggal, meskipun jarak tempuh ke Ibu Kota hanya 1,5 jam melalui angkutan Kereta Api itu.

"Kami berharap kunjungan Jokowi ke Lebak itu dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat," imbuh Iti.

Ia mengajak masyarakat Kabupaten Lebak agar menjaga kebersihan, keindahan, kenyamanan dan ketertiban. Ajakan tersebut agar kedatangan Presiden Jokowi sangat berkesan bahwa masyarakat Kabupaten Lebak mencintai kebersihan.

Apalagi, pemerintah daerah telah melaksanakan Jumat Bersih dalam upaya mendorong Kabupaten Lebak sebagai daerah asri, bersih, hijau dan tertib.

"Kami minta seluruh masyarakat agar membudayakan kebersihan itu," katanya.

Dosen Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Wasilatul Falah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Encep Khaerudin, mengatakan kedatangan Jokowi ke kawasan Baduy tersebut diharapkan budaya Baduy terdaftar di Man And Biosphere (MAB) United Unitions, Educational, Seintific and Culture Organization (UNESCO).

Pendaftaran adat Baduy di UNESCO tersebut, guna melindungi warga minoritas agar tidak terancam menghilang.

Sebab, masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat mereka dan menolak modernisasi, seperti pembangunan jalan, penerangan listrik, membangun rumah tembok, penggunaan alat-alat elektronika dan lainnya.

Masyarakat Baduy sangat menjaga lingkungan dan pelestarian hutan dan lahan. Warga yang mendiami pegunungan Kendeng itu, hingga kini komitmen melestarikan hutan.

"Kami berharap pemerintah mengusulkan adat Baduy terdaftar di UNESCO, karena bagian kekayaan budaya khasanah dunia," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI