Istana Bantah Goris Mere dan Diaz Hendropriyono Sebagai 'Titipan'

Selasa, 12 Juli 2016 | 17:31 WIB
Istana Bantah Goris Mere dan Diaz Hendropriyono Sebagai 'Titipan'
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi (kiri) memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
‎Presiden Joko Widodo mengangkat dua staf khusus Presiden baru, yaitu Goriez Mere dan Diaz Hendropriyono. Hal itu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi SP kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
 
"Jadi memang benar bahwa Presiden telah mengangkat Pak Gories Mere dan Pak Diaz sebagai staf khusus Presiden," kata Johan.
 
Johan mengklarifikasi jika Gories diangkat jadi staf khusus bidang intelijen dan Diaz bidang sosial seperti yang dikabarkan. ‎Menurut dia, dalam pengangkatan kedua staf khusus Presiden yang baru itu tidak disebutkan bidang penugasannya.
 
"Tidak ada embel-embel bidang sosial atau bidang intelijen. Tetapi didalam tupoksinya tentu tergantung Presiden memberikan penugasan, seperti staf khusus yang lain. Saya misalnya, kemudian Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit, itu juga sebagai staf khusus Presiden," ujar dia.
 
Dia menjelaskan, dalam Keputusan Presiden (Kepres) mengangkat staf khusus itu ada penugasan yang diamanatkan langsung. ‎Kepresnya telah ditandatangani akhir Juni lalu.
 
"Jadi tidak ada bentuknya staf khusus presiden bidang intelijen atau sosial. Tapi memang dalam tugasnya ada beberapa penugasan-penugasan yang saya sendiri tidak tahu. Yang pasti Presiden mengangkat Gories dan Diaz agar ingin mendapatkan masukan yang berkaitan dengan kemampuan mereka," tutur dia.
 
Dalam mengangkat Gorie dan Diaz, kata Johan, Presiden memiliki pertimbang sendiri atas kemampuan dan keahlian mereka. ‎Johan membantah, Gories dan Diaz merupakan titipan dari elit politik tertentu, mengingat Diaz merupakan anak mantan Kepala BIN Hendropriyono.
 
‎"Saya kira tidak ada titip menitip," ujar dia.
 
Seperti diketahui, Gories Mere pernah menjabat sebagai Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Bareskrim Polri dan mantan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) yang pertama. Sedangkan Diaz Hendropriyono adalah anak ketiga AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Saat Pilpres 2014 lalu, Diaz ikut terlibat sebagai relawan pendukung Jokowi-JK melalui 'Kawan Jokowi'.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI