Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta usai Lebaran 2016 mencapai sekitar 70.000 orang.
Meski ini akan menambah beban ibukota, Ahok menyatakan tidak akan melarang warga yang ingin datang ke Jakarta. Hanya saja, para pendatang diminta untuk tidak bermukim di tempat-tempat ilegal.
"Saya tidak masalah ada pendatang, namanya juga ibukota. Yang penting jangan tinggal di tempat kumuh dan bangunan liar. Kalau tinggal di tempat kumuh dan bangunan liar, akan kami tertibkan dan kami minta kembali ke kampung," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (12/7/2016).
Ahok menambahkan, pihaknya akan mendata para pendatang baru itu. Namun ia menegaskan, langkah ini bukan berupa operasi yustisi melainkan bina kependudukan.
"Kami perkirakan ada 70.000 pendatang baru di Jakarta. Tapi, kami tidak akan melakukan operasi yustisi. Yang penting, kalau terbukti tidak punya pekerjaan, kami pulangkan saja ke kampung halamannya," ujar Ahok.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengimbau agar para pendatang baru membekali dirinya masing-masing dengan keterampilan dan keahlian, sehingga mampu bersaing dengan warga ibukota.
Di sisi lain, dia mengungkapkan pihaknya tidak dapat menyediakan banyak rumah susun (rusun) bagi pendatang karena rusun hanya disediakan bagi warga yang sudah lama tinggal di Jakarta.
"Sekarang ini masih banyak warga kurang mampu di Jakarta, yang masih membutuhkan tempat tinggal layak. Makanya, rusun-rusun kami prioritaskan untuk warga Jakarta dulu, terutama yang kurang mampu," ungkap Ahok. (Antara)
Puluhan Ribu Pendatang Serbu Jakarta, Ini Langkah Ahok
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 12 Juli 2016 | 16:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ini yang Aku Rasakan usai Urbanisasi dari Desa ke Kota
13 Mei 2024 | 16:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI