Tak hanya itu, kakak Indrawan juga mengalami hal yang sama seperti saudara dari ibunya yang juga memilki kelainan tulang belakang yang meninggal di usia 9 tahun.
"Anak mah ada 7, enam meninggal semua dan punya kelainan dan yang hidup normal cuma mamanya Indrawan. Kakak Indrawan juga sama,"kata Ramah.
Harapan Ramah
Ramah yang kini hidup berjuang untuk berjuang menghidupi Indrawan berharap ada tangan-tangan mulia yang memberikan pertolongan. Pasalnya dirinya ingin Indrawan bisa sembuh layaknya anak seusianya yang bisa hidup normal.
"Saya mah nggak berharap banyak, yang penting sehat Indrawan. Saya mah pengen dia bisa ngomong, bisa jalan, bisa sekolah layaknya anak normal,"paparnya.
Sementara itu, ditemui di Puskesmas Sukaraya, Jalan Raya Pilar, Desa Sukaraya, Sukatani, Kabupaten Bekasi, Kepala Puskesmas Sukaraya Heni Nurfajriah mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan medis kepada Indrawan.
Dari hasil medis, Indrawan mengalami kelainan pada tulang belakang saat diperiksa di RSUD Cibitung. Puskesmas Sukaraya kata Heni juga telah menyarankan agar Indrawan untuk berobat di RSCM, namun keluarga tidak menjalankan saran dari RSUD dengan alasan lokasi yang jauh.
"Puskesmas sudah tanggap kepada Indrawan.Terakhir diperiksa tahun 2014 ke RSUD, pas didiagnosa dia kena gangguan tulang belakang dan dirujuk ke RSCM. Tapi alasan keluarga jauh dan tidak ada yang menjaga di RSCM," kata Heni.
Selain itu, Heni juga membenarkan bahwa adanya faktor genetik yang dialami Indrawan.
"Itu genetik. Waktu itu kakaknya juga ada yang kaya gitu dan meninggal. Itu faktor bawaan gen,"imbuhnya.