Indrawan, Bocah Kelainan Tulang Belakang yang Berjuang Hidup

Senin, 11 Juli 2016 | 22:28 WIB
Indrawan, Bocah Kelainan Tulang Belakang yang Berjuang Hidup
Indrawan (8) digendong neneknya, Ramah (61) di depan rumahnya di Dusun III nomor 21, Kampung Katimaha, Karang Setia, Karang Bahagia, Sukatani, Kab. Bekasi. (Suara.com/Ummy Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan kondisi yang terbaring lemah diatas bambu yang di susun (bale-bale) yang beralaskan kasur tipis dan terbaring diatas kasur, Indrawan (8) tetap berjuang untuk bertahan hidup.

Indrawan merupakan bocah kelainan tulang belakang yang tinggal bersama sang nenek Ramah (61), serta kakek tirinya yang beralamat di RT 01, RW 005 di dusun III nomor 21, Kampung Katimaha, Karang Setia, Karang Bahagia, Sukatani, Kabupaten Bekasi.

Indrawan pun telah ditinggalkan kedua orangtua baik ayah dan ibunya. Sang Ibu meninggal pada tahun 2011. Sedangkan ayah Indrawan pergi meninggalkan Indrawan setelah mengetahui kelainan pada tubuh Indrawan, sejak Indrawan usia tiga bulan.

"Pas tahu bocahnya begini, langsung ayahnya ninggalin Indrawan sampai sekarang, ayahnya nggak ngaku kalau punya anak Indrawan,"ujar Ramah kepada Suara.com, di RT 01, RW 005 di dusun III nomor 21, Kampung Katimaha, Karang Setia, Karang Bahagia, Sukatani, Kabupaten Bekasi, Senin (11/7/2016).

Ramah pun menuturkan air mata setiap melihat kondisi Indrawan yang kini telah tak memiliki ibu dan ditinggalkan seorang ayah. Dirinya tak menyangka ayah kandung dari Indrawan yang juga mantunya meninggalkan Indrawan yang seharusnya masih diperhatikan.

"Kalau liat Indra saya suka sedih, dia sebatang kara, bapaknya ninggalin, ibunya meninggal, kasian saya kalau lihat cucu saya," ucapnya.

Ramah menuturkan, sejak lahir Indrawan terlahir dengan normal. Namun setelah tiga bulan, tidak ada perubahan pada tubuh Indrawan seperti layaknya bayi normal. Oleh karena itu, Ramah dan Saidah yaitu ibu dari Indrawan ketika itu memeriksakan Indrawan ke Puskesmas lantaran cucunya tak mengalami perubahan seperti bayi yang normal.

"Pas tiga bulan, ko ini bocah nggak merangkak atau tengkurep atau perubahan lainnya.Yaudah langsung diperiksa tapi katanya nggak ada masalah katanya bidan,"kata Ramah.

Semakin hari, kondisi Indrawan semakin menunjukan kelainan pada diri Indrawan. Kelainan tersebut seperti kelainan pada tulang belakang, tak bisa berbicara, tidak bisa duduk dan tidak berdiri, hanya bisa terbaring lemas diatas kasur.

Lantaran kekurangan biaya, Indrawan tidak lagi dirujuk kerumah sakit. Pada usia tujuh tahun, keluarga memeriksakan kembali Indrawan ke Puskesmas dan dirujuk ke untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibitung.

REKOMENDASI

TERKINI