Suara.com - Presiden Barack Obama menilai kebudahan sipil mendapatkan senjata di kalangan sipil memperburuh isu rasial yang tengah melanda di Amerika Serikat. Kelompok minoritas kulit hitam dan polisi tegang.
Dalam sepekan terakhir ada 5 polisi tewas ditembak penembak miisterius. Sementara 2 lelaki kulit hitam dibunuh polisi di Minnesota dan Louisiana. Pembunuhan itu dipicu anggapan polisi ‘pilih kasih’ dalam menegakan hukum. Orang kulit hitam menjadi sasaran utama.
Obama, presiden kulit hitam AS pertama, angkat bicara soal isu-isu rasial seluruh waktunya di Gedung Putih. Ia juga telah mencoba mereformasi undang-undang senjata Amerika. Namun gagal karena terhalang Partai Republik di Kongres.
"Itulah semangat yang kita semua perlu untuk merangkul. Itulah semangat yang saya ingin membangun," kata Obama saat konferensi pers di Polandia.
Obama mencatat bahwa polisi Dallas harus melindungi diri dan nembak warga.
"Di Minneapolis, kita belum tahu apa yang terjadi, tetapi kita tahu bahwa ada pistol di mobil yang tampaknya telah berlisensi, tapi itu menyebabkan peristiwa-peristiwa tragis," kata Obama kepada wartawan. (Reuters)