Suara.com - Presiden Obama menggunakan Facebook untuk mengutuk penembakan oleh polisi yang menewaskan dua warga sipil berkulit hitam di Louisiana dan Minnesota minggu ini.
Pada Selasa (5/7/2016) pagi, Alton Sterling (37) ditembak dan tewas dalam perkelahian dengan polisi di depan sebuah toko di Baton Rouge, La. Keesokan harinya, saat berhenti di perempatan lalu lintas tejadi penembakan terhadap Philando Castile oleh seorang polisi di pinggiran kota Falcon Heights, Minn.
Rekaman ponsel grafis video dari kedua insiden dengan cepat tersebar di media sosial. Kondisi ini kemudian memicu kemarahan dan protes di kelompok kulit putih dan hitam.
"Semua orang Amerika harus sangat terganggu oleh penembakan ini," kata Obama di Facebook. Sementara presiden mendorong Departemen Kehakiman AS untuk membuka penyelidikan agar warga sipil mendapatkan apa yang menjadi hak-haknya.
"Peristiwa ini merupakan tantangan yang lebih luas atas sistem peradilan pidana kita, kesenjangan rasial yang muncul di seluruh sistem tahun demi tahun, dan kurangnya kepercayaan antara penegak hukum masyarakat," papar Obama.
Lelaki ini juga membahas dukungannya terhadap penegakan hukum dalam menanggapi protes terhadap kebrutalan polisi. Dia pun mengakui, negara Paman Sam itu memiliki masalah serius yang melibatkan kehormatan polisi yang kerap dan memiliki kewajiban mempertaruhkan nyawa demi melindungi warga sipil.
"Sebagai bangsa, kita dapat dan harus berbuat lebih baik untuk mengurangi munculnya kejahatan yang berlatar belakang rasial dalam penegakan hukum," tulis Obama.
Semua itu diungkapkan Obama melalui akun Facebook pribadinya President Obama @potus. (Yahoo)