Suara.com - Nama Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso belakangan ini mewarnai bursa bakal calon gubernur Jakarta periode 2017-2022. Bahkan, menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, peluang Budi Waseso diusung Gerindra semakin membesar.
"Kami mengusulkan Buwas akan diduetkan sebagai cagub berdampingan dengan Sandiaga Uno sebagai cawagub," kata Sufmi Dasco, Jumat (8/7/2016) malam.
Sufmi Dasco menambahkan dalam beberapa hari terakhir telah terjadi komunikasi intensif dengan di antara kader di DPP dan Fraksi Gerindra di DPR yang mengerucut pada pencalonan Budi Waseso.
"Kami juga akan berkomunikasi menjajaki koalisi dengan PDIP, PPP, PKB, dan PKS untuk mengusung pasangan tersebut," kata Sufmi Dasco.
Meski namanya kencang disebut-sebut di internal Gerindra, keputusan tetap ada di tangan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Sebagaimana kita ketahui berdasarkan Anggaran Dasar Gerindra wewenang penentu calon gubernur ada di tangan Pak Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina. Saya sebagai anggota dewan pembina dan wakil ketua umum selalu ikut berpartisipasi membantu beliau dengan memberikan masukan-masukan soal perkembangan yang terjadi di tingkat bawah, termasuk soal Buwas ini. Nama Buwas santer dibicarakan di kalangan pengurus DPP, kader dan simpatisan Gerindra di DKI baik di media sosial maupun forum-forum pertemuan," katanya.
Menurut pandangan Sufmi Dasco duet Budi Waseso dan Sandiaga Uno merupakan pasangan yang ideal untuk mengaplikasikan platform perjuangan Gerindra di DKI.
"Buwas adalah sosok yang tegas dan bersih dengan leadership yang kuat, sementara Sandiaga Uno sangat menguasai penguatan ekonomi kerakyatan," kata dia.
Selain kedua nama tersebut, selama ini Gerindra juga memasukkan Sjafrie Sjamsoeddin dan Yusil Ihza Mahendra ke dalam daftar kandidat.
Siapapun tokoh yang nanti diusung Gerindra dan koalisi, akan berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang kini telah memiliki dua tiket ke pilkada. Pertama, Ahok punya tiket lewat jalur independen, kedua tiket lewat jalur politik. Ahok sudah didukung Nasdem, Hanura, dan Golkar.