Ketua Koordinator Relawan "Sahabat Sandiaga Uno" untuk Calon Gubernur DKI Jakarta, Anggawira mengaku optimistis Sandiaga Uno dapat berpasangan dengan Sjafrie Sjamsoeddin. Dengan elektabilitas yang semakin menguat membuat yakin Sandiaga Uno bisa diterima oleh partai pengusung selain Gerindra.
"Sandi - Sjafrie kemungkinan bisa terjadi dan juga kombinasi lain seperti Saefullah, Djarot dan nama-nama lain yang muncul, Kita lihat selama Bang Sandi turun selain Gerindra ada beberapa partai lain yang telah mengerucut akan mengusung Sandi Uno seperti PKS, PKB, Demokrat, PAN. Bang Sandi secara formal sudah ikut penjaringan di beberapa partai politik. Komunikasi lintas partai pun yang semakin mengerucut," ujar Anggawira di sela-sela Halal Bi Halal.
Saat ditanya siapa yang menjadi cagub dan cawagub, Angga pun menjawab arah politik yang masih dinamis.
"Tentunya politik itu dinamis kan, prinsipnya elektabilitas Bang Sandi itu di atas Sjafrie dan beberapa nama lain. Terlebih lagi Sandiaga Uno adalah kader Partai Gerindra tentunya Ketua Umum Prabowo Subianto akan memprioritaskan kadernya dalam kontestasi pilkada DKI ini kita sudah trauma dengan beberapa penumpang gelap yang komitmen ideloginya sangat pragmatis," tutur Anggawira yang juga Fungsionaris Partai Gerindra.
Anggawira mengaku elektabilitas Sandiaga terus naik karena diyakini bisa mengatasi permasalahan ibukota.
"Selama Bang Sandi turun, kami terus mendengar aspirasi masyakat, saat ini sudah hampir 90 persen kelurahan di DKI Jakarta telah disambangi bang Sandi. Ternyata dua problem seperti kekurangan lapangan pekerjaan dan bahan makanan pokok yang terus naik. Dua problem tersebut akan dituntaskan oleh Bang Sandi karena kapasitasnya menjadi seorang pengusaha solusi itu pasti mudah diatasi," ujarnya.
Menurut data media center Sahabat Sandiaga Uno menyampaikan data-data terbaru hasil survei yang dilakukan pertengahan Juni kemarin, popularitas Sandiaga kini telah jauh meningkat dari awalnya hanya 2 persen kini mendekati angka 25 persen di berbagai kalangan A dan B, sampai C dan D.
Adapun Partai Gerindra memiliki sebanyak 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan partai politik lainnya agar dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Syarat partai politik dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ialah memiliki kursi 20 persen dari total anggota DPRD DKI, sebanyak 106 anggota, atau sekitar 22 kursi.