Ucapan Mengerikan Pembunuh Polisi Dallas Soal Orang Kulit Putih

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 09 Juli 2016 | 05:00 WIB
Ucapan Mengerikan Pembunuh Polisi Dallas Soal Orang Kulit Putih
Personel kepolisian Dallas berjaga di sekitar lokasi terjadinya penembakan lima anggota polisi. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tersangka pembunuh polisi dalam serangan yang terjadi di Dallas, Amerika Serikat, ternyata merupakan bekas tentara cadangan AS yang pernah bertugas di Afghanistan. Tersangka, seorang lelaki berkulit hitam, mengatakan bahwa ia ingin "membunuh orang kulit putih" menyusul aksi protes menentang penembakan terhadap sejumlah lelaki kulit hitam oleh polisi di Minnesota dan Louisiana.

Sedikitnya lima polisi tewas ditembak dalam serangan tersebut. Sementara itu, tujuh polisi dan dua warga sipil terluka pada peristiwa yang terjadi Kamis (7/7/2016) malam. Polisi menembak mati pelaku, yang teridentifikasi sebagai Micah Xavier Johnson. Johnson tewas oleh robot pembawa bom yang dipakai polisi untuk menyergapnya di sebuah lahan parkir.

Insiden ini terjadi di tengah demonstrasi menentang perlakuan kejam penegak hukum terhadap orang-orang kulit hitam. Demonstrasi tersebut dimotori oleh gerakan yang menamakan diri Black Lives Matter.

"Ini adalah tragedi kejam yang direncanakan dan dipikirkan dengan rapi oleh para tersangka. Kami tidak akan beristirahat sampai menyeret semua yang terlibat ke meja hijau," kata Kepala Polisi Dallas David Brown.

Selagi bernegosiasi dengan polisi, Johnson mengatakan kepada reporter bahwa dirinya marah terhadap penembakan yang terjadi di Louisiana dan Minnesota.

"Tersangka mengatakan dirinya kesal pada Black LivesMatter. Namun, ia juga kesal pada orang-orang kulit putih. Tersanga mengatakan bahwa ia ingin membunuh orang-orang kulit putih, terutama petugas kulit putih," kata Brown.

Johnson merupakan anggota kelompok "Black Panther Party Mississippi" di laman Facebook yang memiliki 200 anggota lebih. Awal bulan ini Johnson menyebar sebuah video di mana di dalamnya ia menggambarkan pembunuhan orang kulit putih yang tampak seperti lumba-lumba atau paus.

Kasus pembunuhan terhadap lima polisi itu masih samar. Pihak berwajib mengatakan, pelaku memang melepaskan tembakan dalam serangan tersebut, namun kemungkinan ada beberapa pelaku lain.

Detail peristiwa penembakan tersebut masih belum jelas. Tidak diketahui pula bagaimana satu orang seperti Johnson bisa menembak demikian banyak petugas. Kendati demikian, ada sebuah video yang diambil seorang saksi mata, memperlihatkan seorang lelaki membawa sebuah senapan serbu dan amunisi dalam jumlah besar. (Reuters)

REKOMENDASI

TERKINI