Misteri Sosok Fransiska di Helikopter TNI AD yang Jatuh di Yogya

Jum'at, 08 Juli 2016 | 23:29 WIB
Misteri Sosok Fransiska di Helikopter TNI AD yang Jatuh di Yogya
Kadispenad Brigjen MS Fadhilah memberikan keterangan pers terkait jatuhnya Helikopter Bell 205 milik TNI AD buatan Amerika tahun 1976 di Jakarta, Jumat (8/7). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI AD masih menyelidiki kabar soal jatuhnya korban tewas bernama Fransiska dalam kecelakaan helikopter Bell 205 di Sleman Yogjakarta, pada Jumat (8/7/2016) sekitar pukul 15.13 WIB. Dalam keterangan persnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigadir Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan TNI AD belum dapat memastikan dan memberikan penjelasan terkait hal itu selama penyidikan dan investigasi masih berlangsung.

"Untuk korban Fransiska kita sedang selidiki. Beri waktu untuk tim investigasi," kata Fadhilah di Media Centre Dispenad, di Media Center Dispenad, Jalan Abdul Rahman saleh I No. 48, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2016).

Fadhilah belum dapat pula memastikan bagaimana korban bernama Fransiska bisa naik ke atas helikpoter tersebut. Dirinya pun meminta kepada masyarakat agar sabar menunggu hasil dari tim investigasi.

"Masih kami cek alasannya bisa berada di heli, sepanjang memenuhi persyaratan," ujar Fadhilah.

Menurut Fadhilah, warga sipil bisa saja menaiki helikopter itu, tergantung dari kebutuhannya.

"Kami persilakan, tidak kaku untuk itu, kan anda-anda (wartawan) ada yang pernah naik heli kan, sejauh kepentingannya apa," ujar Fadhilah.

Sebelumnya diberitakan, helikopter TNI-AD yang jatuh merupakan tipe Bell 205 A1 dengan No. Reg HA - 5073. Helikopter tersebut jatuh di Dusun Kowang RT 1 RW 1 desa Taman Martani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta.

"Iya, pada pukul 15.00 WIB heli melaksanakan start engine, selanjutnya pada pukul 15.06 WIB heli sudah "take off" dari Lanud Adi Sumarmo Solo menuju Lanud Adisucipto, Yogyakarta, heli terakhir kontak dengan tower sekitar pukul 15.14 WIB,"ujar Fadhilah.

Kemudian, lanjut Fadhilah, sekitar pukul 15.16 WIB heli mengalami masalah dan dinyatakan hilang kontak di atas dusun Kowang, Desa Taman Martani.

"Heli jatuh tepat menimpa rumah warga atas nama Heru (55), dan rumah Parno (50), saat itu rumah dalam keadaan kosong," kata Fadhilah.

" Tiga meninggal dunia, Letda CPN Angga Juang, Serda Yogi Riski Sirait dan Saudari Fransiska Agustin," kata Fadhilah.

Selain itu ada tiga yang mengalami luka berat yaitu Kapten CPN Titus Sinaga, Serka Rohmat dan Kopda Sukoco yang saat ini sudah dilarikan kerumah Sakit.

"Kami sudah lakukan evakuasi untuk para korban yang meninggal maupun luka berat sudah berada di RS. Bhayangkara dan RSPAU. Dr Suhardi HarjoLukito," ujar Fadhilah.

Fadhilah juga belum dapat memastikan dan memberikan infomasi terkait penyebab jatuhnya helikopter TNI AD tersebut.

"Saat ini kami lakukan investigasi menyelidiki jatuhnya pesawat Helikopter TNI AD," ujar Fadhilah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI