TNI Diminta Rajin Uji Kelayakan Alat Pertahanan Udara

Jum'at, 08 Juli 2016 | 20:17 WIB
TNI Diminta Rajin Uji Kelayakan Alat Pertahanan Udara
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Charles Honoris (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ‎Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan, Kementerian Pertahanan dan TNI rajin menguji kelayakan alat utama sistem persenjataan. Hal ini dikatakan menangapi jatuhnya helikopter Helly Bell 205 di Kalasan, Sleman, sore tadi.

"Kementerian Pertahanan dan TNI harus terus menguji kelayakan alat utama sistem persenjataan khususnya alat pertahanan udara pesawat dan helikopter," kata Charles dihubungi, Jumat (8/7/2016).

Charles mengatakan perlu adanya pengawasan ketat terkait perawatan alutsista kita agar segala potensi kecelakaan dapat diminimalisir. Kemudian, anggaran pertahanan juga sudah dinaikkan dengan maksud agar ada perbaikan keseluruhan dari sisi SDM maupun Alutsistanya.

"Sehingga pertahanan kita juga dapat semakin profesional dan berfungsi sebagaimana mestinya," ucapnya.

Menurutnya, tragedi kecelakaan pesawat atau helikopter yang sering terjadi, malah menimbulkan citra negatif pertahanan nasional di mata dunia.‎ Karenanya, dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Jangan sampai tragedi kecelakaan pesawat/helikopter terus terulang. Ini dapat menimbulkan preseden buruk bagi Pertahanan kita di mata negara luar," ‎kata Charles

Secara pribadi, Charles memberikan ungkapan berbelasungkawa atas jatuhnya korban dari kecelakaan helikopter di Kalasan, Sleman sore tadi. Dia juga meminta kepada pihak terkait untuk segera menginvestigasi penyebab kecelakaan tersebut. Guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Jika perlu segera diadakan evaluasi seluruh armada tempur kita untuk mengetahui sejauh mana kelayakannya. Saya berharap ke depannya insiden seperti ini tidak terjadi lagi. Jangan sampai ada korban jiwa lagi gara-gara alutsista. Sekali lagi ini sangat disayangkan," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI