Beberapa tahun terakhir, Husni mengaku terkena diabetes, sehingga itu membuat dia harus menjalani pola makan diet dan rajin berolahraga supaya gula darahnya terjaga.
Namun penyakit yang dideritanya itu tidak banyak diketahui oleh orang di sekitarnya. Di hadapan kerabat dan sahabat, dia tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya.
Beberapa saat sebelum meninggal dunia, Husni menyempatkan diri menghadiri acara buka puasa bersama Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Keluarga Besar Masyarakat Sumatera Barat di Istana Wakil Presiden Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Husni masih tampak bugar dan bercengkerama dengan sahabat-sahabatnya.
Namun, kehendak Tuhan berkata lain. Rabu (6/7) malam, setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, Husni mengeluhkan kondisi tubuhnya yang melemah sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit Siaga Raya di dekat kediaman dinasnya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Menurut diagnosis dokter rumah sakit, Husni menderita infeksi abses akibat virus dan menjalar ke organ tubuhnya yang lain.
Pihak RS Siaga Raya kemudian merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dengan peralatan dan tenaga medis yang lebih mutakhir. Sebelum berpindah ke RSPP pun, Husni sempat pulang ke rumah untuk bertemu dengan anak-anaknya.
Namun, kondisi tubuh Husni semakin menurun meskipun telah dirawat di Unit Rawat Intensif RSPP, hingga akhirnya dia menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 21.10 WIB.
Pada saat menjadi komisioner KPU Provinsi Sumbar periode kedua, Husni tidak menyelesaikan jabatannya karena dia terpilih sebagai komisioner KPU RI periode 2012-2017.
Kini, Husni pun belum sempat menuntaskan amanahnya sebagai Ketua KPU RI karena Tuhan lebih menyayanginya dengan mengangkat semua penyakit yang dideritanya. (Antara)