Suara.com - Misteri identitas pelaku pengeboman bunuh diri di lahan parkir dekat Masjid Nabawi akhirnya terkuak. Pemerintah Arab Saudi, melalui Kementerian Dalam Negerinya, menyebut bahwa pelaku bom bunuh diri di dekat masjid yang menjadi Makam Nabi Muhammad itu adalah seorang pemuda Arab Saudi berusia 26 tahun.
Lansiran Reuters, pelaku diketahui pernah memiliki catatan kejahatan terkait penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Naer Muslim Hamad, si pelaku bom bunuh diri, memasuki tempat parkir yang tak jauh dari Masjid Nabawi. Ia kemudian meledakkan bom yang ia bawa tak jauh dari sebuah kantor petugas keamanan. Akibatnya empat petugas tewas, demikian disampaikan kantor berita SPA, mengutip keterangan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
"Ketika petugas keamanan mencegat pelaku, si pelaku pun meledakkan diri," ujar sang juru bicara.
Polisi pun dikabarkan sudah menciduk dua belas warga negara Pakistan dan tujuh warga negara Arab Saudi yang diduga terlibat dalam penyerangan di tiga kota pada hari yang sama, yaitu Madinah, Jeddah, dan Qatif.
Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri juga merilis identitas tiga orang yang melakukan pengeboman di Qatif. Ketiganya diketahui tidak memiliki identitas Arab Saudi. Mereka bertiga berusia sekitar 20-an tahun serta pernah ikut ambil bagian dalam sejumlah aksi demo anti-pemerintah.
Hingga kini, pihak berwajib meyakini bahwa ketiga serangan di Madinah, Jeddah, dan Qatif merupakan serangan terkoordinasi. Serangan di Jeddah menyasar kantor konsulat AS, sementara di Qatif, serangan dilancarkan terhadap jemaah sebuah masjid Syiah.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, si pelaku bom di Madinah, Hamad, pernah pergi keluar negeri beberapa kali. Yang terbaru adalah pada awal tahun ini. Lebih lanjut ia mengatakan, zat nitroglycerin yang ditemukan pada bahan peledak di Qatif dan Madinah sama dengan yang ditemukan di Jeddah.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ketiga serangan di tiga kota tersebut. Serangan di Madinah sendiri merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah.
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, dalam pidatonya hari Selasa mengatakan bahwa kaum muda Arab Saudi berisiko jadi sasaran radikalisasi. Untuk itu, Raja Salman bertekad akan bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang mencuci otak kaum muda untuk menjadi ekstrimis. (Reuters)
Ini Identitas dan Latar Belakang Pelaku Bom Dekat Masjid Nabawi
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2016 | 06:34 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI