Suara.com - Empat bulan setelah ISIS diusir keluar dari kota kaya peninggalan sejarah di Suriah, Palmyra, sebuah video yang memperlihatkan militan ISIS merusak pahatan dan melindas mumi dengan mobil, muncul di dunia maya.
ISIS merebut Kota Palmyra pada bulan Mei 2015. Sejak saat itu, ISIS melakukan pengrusakan besar-besaran terhadap artefak-artefak peninggalan sejarah yang ada di kota warisan budaya dunia versi Organisasi Kebudayaan Dunia (UNESCO) itu.
ISIS juga menggunakan sebuah panggung terbuka peninggalan Romawi berusia 2.000 tahun untuk melakukan eksekusi mati terhadap tawanan. Untuk diketahui, Palmyra sudah berusia 4.000 tahun, namun sebagian besar peninggalan sejarah yang ada, berasal dari kebudayaan Romawi.
ISIS merusak peninggalan yang disebut Arch of Triumph, Kuil Baalshamin, dan Kuil Bel. Mereka juga menanam ranjau dan jebakan di antara puing-puing tersebut.
ISIS juga merusak museum Palmyra dan menghancurkan segala isinya. ISIS menilai segala sesuatu yang tidak Islami sebagai ajaran sesat dan harus dimusnahkan.
Pada bulan Agustus 2015, ISIS memenggal kepala arkeolog Palmyra Khaled Asaad yang berusia 81 tahun. ISIS akhirnya diusir dari Palmyra oleh pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad pada bulan Maret lalu. (Dailymail)