Kemenkes Bantah Macet di Brebes Sebabkan Pemudik Meninggal

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 06 Juli 2016 | 22:58 WIB
Kemenkes Bantah Macet di Brebes Sebabkan Pemudik Meninggal
Jalan tol menuju Brebes Exit [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa 13 orang yang diberitakan meninggal dalam perjalanan mudik di Brebes, Jawa Tengah, bukan disebabkan kemacetan.

Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan Daerah, meninggalnya pemudik tersebut terjadi dalam tiga hari, sejak 3 hingga 5 Juli 2016, di berbagai tempat dan dengan berbagai faktor risiko.

"Bukan akibat macet dalam satu hari dan satu tempat yang sama seperti diberitakan sejumlah media," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab korban meninggal antara lain kelelahan dan kekurangan cairan.

Kondisi tersebut dapat berakibat fatal terlebih bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis (hipertensi, diabetes, jantung).

"Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2," kata Yuri.

Untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Kemenkes mengingatkan masyarakat yang akan menjalani perjalanan jauh selama arus mudik dan balik Lebaran, agar selalu menjaga kesehatan dan mengutamakan keselamatan.

Saat ini Kemenkes telah menyiagakan 3.583 sarana kesehatan yang terdiri dari 870 posko kesehatan, 2.000 puskesmas, 371 rumah sakit, dan 207 kantor kesehatan pelabuhan (KKP).

"Bila lelah, mengantuk, atau merasa kurang prima, para sopir atau pemudik bisa manfaatkan fasilitas ini. Setelah segar, perjalanan dapat dilanjutkan," kata Oscar.

Kemenkes juga telah menyiapkan layanan darurat medik 119 yang dapat digunakan masyarakat untuk mendapat pertolongan kesehatan.

"Kalaupun ambulans belum tiba, operator akan memandu tindakan emergensi apa yang dapat dilakukan keluarga, kerabat atau pemudik yang sakit. Dengan demikian kejadian yang tidak diharapkan dapat diminimalisasi," tambah Oscar.

Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 12 pemudik meninggal dunia selama terjebak kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes pada Senin (4/7).

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memprediksi kematian belasan pemudik selama kemacetan tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan pemudik yang kurang baik, selain itu juga mobil ambulans sulit menjangkau lokasi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI