Solo Diteror Bom Bunuh Diri, Malam Ini Seluruh Polda Siaga Penuh

Selasa, 05 Juli 2016 | 20:54 WIB
Solo Diteror Bom Bunuh Diri, Malam Ini Seluruh Polda Siaga Penuh
Anggota polisi melakukan patroli di sekitar gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Usai serangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016), seluruh kepolisian daerah di Indonesia siaga. Peristiwa di Solo menewaskan pelaku dan melukai seorang anggota polisi.

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono memerintahkan seluruh anggota di wilayah hukum Solo dan sekitarnya siaga penuh.

"Pengamanan tidak libur, seluruh personil harus siap siaga," kata Condro.

Condro menuturkan kegiatan pengamanan ini bertepatan dengan Operasi Ramadniya 2016 terkait musim arus mudik Lebaran.

Jenderal polisi bintang dua menambahkan petugas telah mengolah tempat kejadian perkara termasuk mengidentifikasi pelaku bom diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya juga meningkatkan pengamanan di sejumlah markas kepolisian di Ibu Kota.

"Terkait kejadian di Solo, kini kami semakin perketat pengamanan karena kami tahu dan sadar bahwa sasarannya pihak kepolisian," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto di Jakarta.

Dia menjelaskan peningkatan pengawasan telah dilakukan pada sejumlah lokasi, yakni di markas komando kepolisian, asrama polisi, mapolda, dan seluruh polsek di Jakarta.

"Saat ini anggota kami tidak boleh lengah dan harus lebih waspada karena kejadian ini dapat terjadi di mana saja, penambahan anggota juga sudah kami lakukan," tambah dia.

Terkait peristiwa di Solo, Moechgiyarto menilai ledakan ini telah dirancang pelaku. "Ini ada semacam skenario menurut analisis saya, berbagai negara sudah terkena ledakan, mulai dari Medinah dan Baghdad," ujarnya.

"Alhamdulillah, kita masih bisa tangkal kejadian di Solo itu sehingga tidak sampai menimbulkan korban yang demikian banyak," kata Moechgiyarto.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan juga menegaskan Sulsel dalam kondisi siaga satu pascaserangan bom bunuh diri di Solo.

"Kantor polisi saja jadi incaran, apalagi tempat lainnya. Makanya, saya tegaskan, Sulawesi Selatan hari ini menjadi siaga satu," katanya di Mapolda Sulsel.

Anton mengatakan langkah itu dilakukan agar masyarakat Sulsel, khususnya umat Islam yang akan Idul Fitri, bisa khusyuk beribadah tanpa ada gangguan keamanan dan ketertiban.

"Kami ingin masyarakat itu terjamin keamanannya, maka status penyiagaan ini kita tingkatkan dan semua objek vital menjadi tanggung jawab aparat keamanan," katanya.

Anton mengatakan, pemetaan titik-titik rawan teroris di Sulsel sudah dilakukan dengan Makassar menjadi perhatian utama karena menjadi sentra sasaran pergerakan teroris.

"Makassar ini menjadi sentra sasaran teroris karena merupakan kota besar dan jumlah penduduknya banyak. Maka, Makassar jadi sentra penyiagaan," kata Anton.

Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigjen Ike Edwin mengatakan sudah menyiagakan satuan tugas antiteror dan penembak jitu atau sniper untuk mengantisipasi terjadi ancaman tindak kejahatan dan aksi terorisme selama masa Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Satgas ini ditempatkan menyebar di sepanjang jalan sepi atau pun objek vital, seperti pusat keramaian," katanya di Bandarlampung.

Menurut dia, penembak jitu juga telah ditempatkan pada posisinya masing-masing, sehingga dapat mengantisipasi serta meminimalkan terjadi tindak kejahatan agar pelaksanaan Lebaran 2016 menjadi lebih nyaman.

Terkait teror bom yang terjadi di Solo, Kapolda Lampung menegaskan sudah mengantisipasi sejak awal, seperti penyiapan satgas antiteror dan sniper hingga penguatan pasukan pengamanan Lebaran 2016 hingga dua kali lipat. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI