Apa Sesungguhnya Pesan Bom Bunuh Diri di Solo?

Selasa, 05 Juli 2016 | 12:51 WIB
Apa Sesungguhnya Pesan Bom Bunuh Diri di Solo?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mengutuk aksi bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016) pagi. Dia berharap aparat kepolisian segera mengungkap jaringan teroris yang beraksi sehari jelang Idul Fitri agar tak menimbulkan dampak psikologis bagi publik.

"Sungguh kejadian yang sangat mengagetkan kita semua yang bisa menciderai suasana Ramadan yang damai dan Idul Fitri esok hari," kata Didik.

"Apalagi kita juga disadarkan oleh beberapa peristiwa ledakan bom di wilayah Arab, termasuk Jeddah dan Kota Suci Madinah," Didik menambahkan.

Anggota Komisi III DPR juga meminta masyarakat untuk bersatu padu melawan teror. Masyarakat, katanya, jangan takut dengan aksi teror.

Untuk antisipasi, masyarakat diimbau melaporkan semua gerak-gerik mencurigakan di lingkungan sekitar kepada aparat keamanan.

"Terakhir, tentu ini peringatan keras kepada kepolisian karena diduga yang menjadi sasarannya adalah Mapolresta. Kalau itu yang terjadi, pesannya sangat jelas bahwa dengan meneror polisi maka diharapkan masyarakat semakin ketakutan karena yang menghadirkan rasa aman dan ketertiban masyarakat adalah kepolisian" kata dia.

Pelaku bom bunuh diri di Solo mengendarai sepeda motor Yamana Mio. Dia menerobos masuk mapolres dan sempat dikejar petugas jaga. Namun, pelaku yang membawa bom di dalam jaketnya tersebut beberapa menit kemudian meledakkan diri. Selain membunuh pelaku, ledakan juga melukai anggota polisi Brigadir Bambang Adi Cahyono. Bambang terkena serpihan ledakan di pelipis dan langsung di bawa ke RS Panti Waluyo Solo.

Dari Padang, Sumatera Barat, Presiden Jokowi telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk mengejar dan mengungkap jaringan pelaku bom diri di Solo. Presiden juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menjalankan puasa, namun tetap harus waspada.

"Tidak perlu takut menghadapi teror," kata Presiden.

Teror bom bunuh diri terjadi sehari menjelang Idul Fitri dan menjelang Presiden pulang kampung ke Solo.

Jokowi menegaskan rencana pulang kampung dan kunjungan kerja ke Solo dan Yogyakarta pada 6-9 Juli 2016 akan tetap berjalan sesuai rencana, meski dibayangi teror.

Saat ini, Presiden sedang melakukan kunjungan kerja di Padang, Sumatera Barat. Selama kunjungan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagikan ribuan paket bahan makanan pokok kepada warga kurang mampu di kota itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI